SWARAKYAT.COM - Mempertahankan Presidential Threshold (PT) dalam pilpres merupakan sesuatu yang buruk untuk politik dan demokrasi Indonesia.
Begitu kata Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia
(KAMI), Refly Harun memaparkan pandangan pihaknya tentang kehadiran PT.
Menurutnya, PT bisa membuat politik dan demokrasi Indonesia
dibajak oleh pemilik modal.
Ini lantaran mereka bisa “membeli” parpol yang ada di DPR.
“Agar tidak ada pasangan calon lagi yang dimajukan kecuali
satu pasangan saja, yang barang kali bisa disetting para cukong,” terangnya
dalam sebuah video yang diunggah di YouTube.
Pakar hukum tata negara itu bahkan mengaku pernah mendengar
pernyataan dari seorang pengusaha bahwa untuk membeli parpol tidak perlu keluar
duit banyak. Cukup sediakan Rp 1 miliar per partai. Artinya, jika di DPR hanya
ada 9 partai, maka cukup mengeluarkan Rp 9 miliar.
“Dan bisa menguasai presiden dan wakil presiden, aparat, dan
kekayaan Indonesia,” terangnya.
“Jadi bayangkan betapa kalau PT dipertahankan,” ujar Refly Harun.