Kapolda Metro Jaya, Irjen pol Nana Sudjana mengatakan pelaku
pembakaran dan perusakan Polsek Ciracas berjumlah sekitar 100 orang.
“Perusakan ini dilakukan oleh massa yang tak dikenal
berjumlah kurang lebih 100 orang. Massa yang sebelumnya melakukan penganiayaan
terhadap masyarakat selanjutnya mendatangi Polsek Ciracas,” ujar Nana di
lokasi, Sabtu (29/8).
Meski begitu, belum satu pun pelaku ditangkap. Bahkan,
polisi belum membeberkan ciri-ciri para pelaku.
Hal ini memunculkan spekulasi di kalangan masyarakat. Para
pelaku diduga bukan orang sembarangan atau masyarakat biasa.
Publik lantas mengaitkan pembakaran Polsek Ciracas dengan
dugaan pemukulan terhadap anggota TNI di Arundina, Cibubur, Jakarta Timur.
Anggota TNI bernama Ilham diduga menjadi korban penganiayaan
di Arundina, Cibubur pada Jum’at (28/8) sekitar 18.15 WIB.
Penganiayaan diduga dilakukan oleh para tukang parkir. Namun
saat diperiksa, tak satu pun tukang parkir yang mengetahui insiden tersebut.
Para tukang parkir yang diperiksa mengatakan, mereka tidak
melakukan penganiyaan. Mereka mengatakan anggota TNI itu terluka karena jatuh
dari sepeda motornya.
Juru parkir bernama Warsono mengaku berada di lokasi saat
anggota TNI mengalami kecelakaan. Ia melihat dan mendengar jatuhnya motor
Ilham.
Ia menyampaikan bahwa kecelakaan yang terjadi merupakan
kecelakaan tunggal, bukan karena senggolan dengan sepeda motor lain.
Warsono bersama rekan-rekannya sesama juru parkir membantu
dan menolong korban untuk dibawa ke Rumah Sakit Medika Depok untuk dilakukan
perobatan.
Warsono juga membantah dugaan pemukulan dan pengeroyokan
terhadap anggota TNI. Ia menyebut informasi itu tidak benar.
Seluruh saksi sudah dibawa ke Polres Jakarta Timur untuk
dimintai keterangan lebih lanjut terkait dugaan pemukulan anggota TNI hingga
terjatuh dari sepeda motornya.
Kejadian ini mirip dengan peristiwa pembakaran Polsek
Ciracas pada 2018 lalu. Saat itu, anggota TNI AL bernama Komarudin (47)
dikeroyok oleh juru parkir di dekat toko Arundina, Ciracas, Jakarta Timur,
Senin, 10 Desember 2018.
Keesokan harinya, Selasa (12/12) massa datang dan meminta
bertemu Kapolsek Ciracas. Massa ingin meminta keterangan soal penanganan
pengeroyokan anggota TNI yang dilakukan oleh sejumlah tukang parkir. Setelah
itu, mereka kemudian meninggalkan lokasi.
Tak lama, massa kembali mendatangi Mapolsek Ciracas, pada
pukul 22.10 WIB. Mereka berkumpul di depan kantor polisi untuk melaksanakan
konsolidasi.
Namun tiba-tiba situasi mulai memanas. Massa merusak markas
Polsek Ciracas dan sejumlah kendaraan operasional milik kepolisian.
Ada 9 unit mobil di sekitar Polsek Ciracas juga ikut dibakar
dalam peristiwa tersebut.