SWARAKYAT.COM - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu meminta Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI), Ferdinand Hutahaean untuk menunjukan satu saja bukti kerja yang pernah dia lakukan untuk kepentingan bangsa Indonesia.
“Coba bro FH (Ferdinand Hutahaean-red) berikan data satu
saja yang pernah anda lakukan di Negeri ini, siapa tahu saya bisa mencontoh dan
jadi pelajaran buat banyak orang.” Sindir Said Didu melalui akun twitternya,
dikutip Rabu (36/8).
Ferdinand kemudian menjawab bahwa setidaknya dia mengambil
peran menjaga keutuhan NKRI dari rong-rongan kelompok yang disebut sebagai
intoleran.
“Hahahaha yang saya lakukan banyak terutama menjaga NKRI dari para perusak Pancasila,” jawab Ferdinand Hutahaean.
Politikus Demokrat ini menilai, menjaga persatuan NKRI jauh
lebih berguna. Dia kemudian menyindir kasus suap senilai Rp3 juta.
“Yang dilakukan rakyat jelata menjaga negeri ini dari
kerusakan yang dilakukan oleh kaum intoleran jauh lebih berguna untuk bangsa
dari klaim pribadi.” Tulis Ferdinand.
“Oh ya, yang saya lakukan setidaknya tidak pernah terima
suap 3 juta,” sindirnya.
Sebelumnya, keduanya terlibat ‘perang komentar’ di twitter
pada Rabu (26/8). Said Didu awalnya menilai Basuki Tjahja Purnama alias Ahok
sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina yang dianggapnya gagal membawa
perusahaan pelat merah itu.
Said Didu mengatakan, Ahok gagal, maka orang yang
mengangkatnya sebagai Komut Pertamina pun ikut gagal. Dalam hal ini Menteri
BUMN Erick Thohir.
Ferdinand lantas mengatakan, semasa menjadi Sesmen Menteri
BUMN, Said Didu gagal memilih Komisaris BUMN.
Namun Said Didu membantahnya. Dia mengklaim, semasa dirinya di Sesmen BUMN keuangan BUMN tidak pernah rugi.