SWARAKYAT.COM - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) RI Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa sekarang yang menjadi tren baru adalah Aparatur Sipil Negara atau ASN wanita memiliki suami lebih dari satu.
"Sekarang yang menjadi tren baru adalah ASN wanita yang punya suami lebih dari satu. Ini fenomena baru, saya banyak memutuskan perkara ini," kata MenPAN-RB RI Tjahjo Kumolo, seperti dikutip dari Antara.
Ia mengatakan selama satu tahun ini sudah menerima laporan
ada sekitar lima laporan kasus poliandri. Meski demikian, pihaknya harus
memutuskan masalah tersebut dengan beberapa pihak, yakni Badan Kepegawaian
Nasional (BKN) dan Kementerian Hukum dan HAM.
"Tetapi kami tidak mau hanya 'katanya', seperti
pengaduan dari teman. Jadi harus ada bukti dari suami atau istri. Kalau untuk
ASN (pria) yang mau nikah lagi harus ada izin istri tertulis dan izin
pimpinan," katanya.
Ia mengakui selama ini masih banyak pengaduan dari istri sah
terkait ASN pria yang melakukan poligami tanpa sepengetahuan istri. Menurut
dia, untuk sanksi dari tindakan tersebut adalah di"nonjob"kan atau
turun pangkat.
ASN indisipliner menjadi tantangan pemerintah saat ini
Selain itu, MenPAN-RB juga mengatakan bahwa aparatur sipil
negara (ASN) indisipliner menjadi tantangan pemerintah saat ini.
"Salah satunya masalah radikalisme terorisme yang
terjadi di kalangan ASN, (sanksinya) akan dipecat," katanya di Solo,
Jumat.
Menurutnya, ASN harus memahami area rawan korupsi, baik itu
anggaran, dana hibah, bantuan sosial, retribusi, pajak, hingga pengadaan barang
dan jasa. Selanjutnya, untuk tindakan indisipliner yang lain adalah penggunaan
narkoba.
Sementara itu, mengenai wabah penyakit, dikatakannya, saat
ini yang dihadapi oleh masyarakat bukan lagi hanya TBC, malaria, maupun demam
berdarah tetapi juga COVID-19.
"Menangani DB saja belum efektif, ini ditambah
COVID-19, tetapi harapannya kami bisa cepat menyelesaikan ini. Perlu semangat
gotong-royong, ASN juga harus bergerak dan mengorganisasi lingkungannya terkait
penanganan pandemi ini, termasuk ikut menyosialisasikan pakai masker, cuci
tangan, dan jaga jarak," katanya.[]