SWARAKYAT.COM - Turki pada Sabtu (29/8/2020) mengecam keras peristiwa Islamofobia di Swedia di mana sekelompok politisi neo-fasis membakar kitab suci Alquran.
"Kami mengutuk keras provokasi mengerikan yang
dilakukan politisi Islamofobia dan rasis beserta pengikutnya yang datang ke
Denmark dari kota Malmo Swedia," kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam
sebuah pernyataan.
Rasmus Paludan, pemimpin kelompok anti-Islam Tight Direction
(Stram Kurs), bersama para pendukungnya membakar Alquran pada Jumat malam.
Setelah video itu viral di internet, kelompok anti rasis di
Malmo bereaksi atas kejadian tersebut.
Demonstrasi pun meledak di Malmo mengecam tindakan itu
dengan aksi memblokir jalan dan membakar ban.
Polisi telah menahan tiga pelaku pembakaran Alquran.
Pemimpin rasis Denmark Paludan dilarang memasuki Swedia
selama dua tahun.
"Tindakan provokatif ini merupakan pukulan berat bagi
budaya hidup berdampingan dan nilai-nilai Eropa," tambah pernyataan
Kementerian Luar Negeri Turki.
Kementerian menekankan Muslim Eropa telah secara sistematis
mendapatkan sikap diskriminatif dan rasis dalam kehidupan sehari-hari.
“Tindakan tercela terhadap kitab suci kita ini mengungkapkan
sejauh mana ancaman yang dihadapi Muslim di Eropa telah datang," ujar
Kementerian Turki.
Kementerian lebih lanjut mengatakan bahwa otoritas Swedia
harus mengambil semua tindakan yang diperlukan terhadap mereka yang bertindak
memprovokasi Muslim di masa mendatang.