SWARAKYAT.COM - Subhanallah, seolah-olah ayat ini baru turun barusan.
Kawan, baca ayat ini perlahan-lahan ya, lalu lihat
kenyataan. Pasti kawan merasakan apa yang saya rasakan. Ayat ini barusan turun
dari langit. Bukan 14 abad yang lalu.
(۞ أَلَمۡ تَرَ إِلَى ٱلَّذِینَ تَوَلَّوۡا۟ قَوۡمًا غَضِبَ ٱللَّهُ
عَلَیۡهِم مَّا هُم مِّنكُمۡ وَلَا مِنۡهُمۡ وَیَحۡلِفُونَ عَلَى ٱلۡكَذِبِ وَهُمۡ
یَعۡلَمُونَ)
"Tidakkah engkau perhatikan orang-orang yang menjadikan
suatu kaum yang telah dimurkai Allah sebagai sahabat? Orang-orang itu bukan
dari (kaum) kamu dan bukan dari (kaum) mereka. Dan mereka bersumpah atas
kebohongan, sedang mereka mengetahuinya". [Surah Al-Mujadilah 14]
Sekalipun bila kita bertemu orang seperti ini di tengah
pasar atau berpapasan di jalan, pasti kita mengira mereka ustadz, buya dan
syekh. Padahal bukan. Mereka bukan dari golongan kita kaum muslimin, juga bukan
dari golongan mereka orang kafir. Mereka orang tengah. Entah tengah yang mana.
(Ustadz Dr. Zulfi Akmal)
***
سورة المجادلة آية 14-18
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ تَوَلَّوْا قَوْمًا غَضِبَ اللَّهُ
عَلَيْهِمْ مَا هُمْ مِنْكُمْ وَلَا مِنْهُمْ وَيَحْلِفُونَ عَلَى الْكَذِبِ وَهُمْ
يَعْلَمُونَ (14) أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ عَذَابًا شَدِيدًا إِنَّهُمْ سَاءَ مَا كَانُوا
يَعْمَلُونَ (15) اتَّخَذُوا أَيْمَانَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ
فَلَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ (16) لَنْ تُغْنِيَ عَنْهُمْ أَمْوَالُهُمْ وَلَا أَوْلَادُهُمْ
مِنَ اللَّهِ شَيْئًا أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (17) يَوْمَ
يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ جَمِيعًا فَيَحْلِفُونَ لَهُ كَمَا يَحْلِفُونَ لَكُمْ وَيَحْسَبُونَ
أَنَّهُمْ عَلَى شَيْءٍ أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْكَاذِبُونَ (18
Terjemahan Surat al-Mujadilah 14-18:
14. Tidakkah kamu
perhatikan orang-orang yang menjadikan suatu kaum yang dimurkai Allah sebagai
teman? orang-orang itu bukan dari golongan kamu dan bukan (pula) dari golongan
mereka. dan mereka bersumpah untuk menguatkan kebohongan, sedang mereka
Mengetahui.
15. Allah Telah
menyediakan bagi mereka azab yang sangat keras, Sesungguhnya amat buruklah apa
yang Telah mereka kerjakan.
16. Mereka menjadikan
sumpah-sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka halangi (manusia) dari jalan
Allah; Karena itu mereka mendapat azab yang menghinakan.
17. Harta benda dan
anak-anak mereka tiada berguna sedikitpun (untuk menolong) mereka dari azab
Allah. mereka Itulah penghuni neraka, dan mereka kekal di dalamnya.
18. (Ingatlah) hari
(ketika) mereka semua dibangkitkan Alla) lalu mereka bersumpah kepada-Nya
(bahwa mereka bukan musyrikin) sebagaimana mereka bersumpah kepadamu; dan
mereka menyangka bahwa mereka akan memperoleh suatu (manfaat). Ketahuilah,
bahwa Sesungguhnya merekalah orang-orang pendusta.
Asbabun Nuzul Surat al-Mujadilah ayat 14-18
Diriwayatkan oleh Ahmad dan al-Hakim –disahihkan oleh
al-Hakim-, yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa ketika Rasulullah berteduh di
samping rumahnya, sampai tempat itu hampir tidak teduh lagi (karena lamanya),
bersabdalah beliau kepada orang-orang yang berada di sekitarnya:
“Akan datang kepadamu seorang
manusia yang pandangannya seperti setan. Apabila ia datang kepadamu, janganlah
kalian bercakap-cakap dengannya.”
Tiada berapa lama datanglah seorang yang bermata biru lagi
pecak. Orang itu dipanggil oleh Rasulullah. Seraya bersabda: “Mengapa engkau
dan teman-temanmu mencaci maki aku?” Orang itu menjawab: “Baiklah akan
kupanggil mereka.” Tak lama kemudian dia kembali bersama kawan-kawannya.
Merekapun bersumpah di hadapan Rasulullah saw bahwa mereka tidak berkata dan
tidak berbuat apa-apa. Ayat ini (al-Mujadalah: 18) turun berkenaan dengan
peristiwa tersebut, yang melukiskan sifat-sifat pandangan setan itu.
Orang yang pandangannya seperti setan itu bernama ‘Abdullah
bin Nabtal, seorang munafik yang pernah menyampaikan berita-berita penting,
yang seharusnya dirahasiakan, kepada orang-orang Yahudi. Menurut riwayat
as-Suddi, dialah yang dimaksud dengan berpandangan setan itu (al-Qurthubi, jus
xvii, hal 304).
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari
as-Suddi bahwa ayat a lam taro ilal-ladziina tawallau qouman ghadliballohu
‘alaihim… (tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang menjadikan suatu kaum yang
dimurkai Allah sebagai teman..) (al-Mujadalah: 14) turun berkenaan dengan
‘Abdullah bin Nabtal.
Wallahu a'lam.