SWARAKYAT.COM - Ustadz Abdul Somad (UAS) dikawal ketat oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI), saat mengisi kajian di Masjid Addua, Wayhalim, Bandar Lampung. Foto-foto pengawalan itu beredar luas di jagat maya.
Politikus PDI-Perjuangan, Dewi Tanjung menyentil fenomena tersebut. Dia menilai pengawalan itu sesuatu yang berlebihan. “Terlalu Lebay yaa” tulis Dewi Tanjung di akun twitternya, Ahad (27/9).
Dia menilai, seharusnya sebagai seorang ulama, UAS meminta
perlindungan dari Allah, bukan malah ke TNI.
“Katanya UAS Ustad yang maha sempurna dan maha suci yang
benar itu, mintalah perlindungan dan penjagaan kepada Allah SWT bukan kepada
Manusia.” tulis dia.
Lebih lanjut wanita kelahiran Padang ini menilai, kasus
penusukan yang dialami Syekh Ali Jaber terlalu dibesar-besarkan oleh kelompok
tertentu.
“Kejadian penikaman kepada syekh Ali Jaber terlalu di
besar-besarkan dan di dramatisir oleh Kadrun.” Katanya.
Belum sampai di situ, Dewi Tanjung terus melanjutkan
sindirannya ke para ulama yang Ia sebut sebagai Ustad Kadrun.
Dia mengatakan, para Ustad Kadrun ketakutan hingga menyewa
TNI untuk pengawalan setelah ada peristiwa penusukan Syekh Ali Jaber.
“Para ustad-ustad Kadrun ketakutan pasca penusukan Syekh Ali
Jaber. Ustad-ustad Kadrun menyewa tentara untuk menjaga mereka.” Kata Dewi
Tanjung.
“Padahal mereka selama ini mengaku pembela Islam berarti
mereka tidak percaya adanya perlindungan dari Allah SWT. Kekuatan Allah SWT
lebih hebat dari penjagaan manusia,” pungkas dia.
Diketahui, UAS melakukan safari dakwa di Lampung dengan
pengawalan ketat dari pihak TNI pada Jumat 25 September 2020.
Saat berceramah, nampak lebih dari 3 prajurit Marinir TNI
duduk di sekeliling Ustaz Abdul Somad.
Seperti terlihat di akun instagram @infokomando. “Pengamanan
TNI diberikan kepada Ustadz Abdul Somad untuk menghindari hal buruk yang bisa
saja terjadi kapan saja.” Tulis @infokomando dalam keterangan videonya.