SWARAKYAT.COM - Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad, ikut angkat suara terkait wacana penghapusan pelajaran sejarah di jenjang sekolah menengah atas.
Lewat akun Twitternya @saidiman, ia justru menawarkan
pelajaran agama yang sebaiknya dihapus ketimbang pelajaran sejarah.
"Sebenarnya yang perlu dihapus dari kurikulum sekolah
negeri itu bukan pelajaran sejarah, tapi pelajaran agama," kicau Saidiman,
Sabtu (19/09/2020).
Alumnus UIN Jakarta ini beranggapan, pelajaran agama bisa
diserahkan kepada pihak swasta atau sebagai ruang privasi saja.
"Biarlah itu jadi urusan keluarga atau sekolah
swasta/privat aja," sambung Saidiman.
Sontak, kicauan itu pun langsung membangunkan opini publik
untuk bersuara di kolom komentar Saidiman.
"Sedangkan ada pelajaran agama saja kelakuan generasi
sekarang parah. Apalagi kalau ndak ada. Bar-bar ambyar lah! Mau dibawa kemana
negara ini. Saya paham maksud anda. Tapi jangan salahkan agamanya. Sampai sini
paham ya!" sanggah warganet lain @abil****
Sebelumnya, banyak kalangan mengkritik keras rencana
Kemendikbud RI yang akan melakukan penyederhanaan kurikulum dengan menghapus
mata pelajaran sejarah.
Rencana tersebut tertuang dalam draf sosialisasi dan Asesmen
Nasional tertanggal 25 Agustus 2020.
Akan tetapi, Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan
Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud, Maman Faturrohman menegaskan bahwa
rencana itu masih belum final.
Oleh sebab itu Kemendikbud terbuka dengan berbagai masukan
dan usulan dari pihak manapun. []