SWARAKYAT.COM - Mantan Gubernur Sumatera Barat Gamawan Fauzi menyampaikan satu hal penting yang belum pernah disinggung terkait pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani ‘Semoga Sumbar menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila’.
Hal ini diungkapkan Gamawan dalam program ILC Sumbar Belum
Pancasilais yang ditayangkan Tv One, Selasa (8/9) malam.
“Ada satu hal lagi yang barangkali belum
disinggung-singgung, ketika Bung Karno dan Bung Hatta ditawan di Jogja,” ucap
tokoh Minang yang bergelar Datuk Rajo Nan Sati itu. B
“Ketika Jogja itu menjadi Ibu Kota Negara Republik
Indonesia, lalu Bung Karno dan Bung Hatta ditawan. Siapa yang peduli tentang
Republik ini? Saya kira orang Minang,” sambung Menteri Dalam Negeri di era
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
Ketika Bung Karno dan Bung Hatta ditawan, lanjut Gamawan,
orang Minang langsung menyatakan bahwa Indonesia ini masih ada. Itulah yang
disebut dengan PDRI (Pemerintah Darurat Republik Indonesia).
Diketahui, PDRI atau Kabinet Darurat yang berlangsung pada
22 Desember 1948 – 13 Juli 1949, diipimpin oleh Syafruddin Prawiranegara.
Gamawan mengaku tidak ingin berpanjang lebar menceritakan
soal PDRI itu. Namun dia hanya ingin menggambarkan bagaimana peristiwa itu
menyelamatkan Indonesia masa itu.
“Di mana kejadiannya? Ya di Sumatera Barat, di Minangkabau.
Ketika orang diam bung Karno dan Bung Hatta ditawan, tanpa adanya perintah dari
Bung Karno atau Bung Hatta sampai kepada tokoh-tokoh Minang di Sumbar, itu
dengan spontan orang Minang mengatakan Indonesia masih ada. Di situlah
Pemerintahan Darurat Republik Indonesia itu muncul,” tutur mantan Bupati Solok
ini.
Sejarah itu menurut Gamawan, menunjukkan bahwa bagi orang
Minangkabau atau Sumbar secara umum tidak perlu lagi disebut masalah NKRI harga
mati maupun Pancasila.
“Orang Minang, kalau saya mengatakan, bila Allah menakdirkan
Republik ini bubar, NKRI bubar, maka Provinsi Sumatera Barat saya kira provinsi
yang terakhir keluar dari Republik ini. Begitu kecintaannya Sumatera Barat
terhadap Republik Indonesia,” pungkas Gamawan.