SWARAKYAT.COM - Popularitas dan elektabilitas bakal calon walikota Medan Bobby Nasution unggul jauh dibanding nama lain yang saat itu berpotensi menjadi rivalnya seperti Ikhwan Ritonga, Akhyar Nasution, Salman Alfarisi, Maruli Siahaan dan Hasyim.
Begitu hasil survei Lembaga survei Medan Institute For
Democracy (MIDE) jelang Pilkada Medan 2020. Survei dilakukan tepatnya dalam
periode 12-16 Agustus di seluruh kecamatan di Kota Medan.
Lembaga yang diinisiasi oleh sejumlah peneliti muda ini
mensurvei 1.000 responden serta menggunakan metode multistage random sampling
dengan margin of error 3 persen.
Peneliti MIDE Ikhwanul Harahap dalam paparannya
mengungkapkan, bahwa perilaku responden dalam menjawab pertanyaan survei cukup
dipengaruhi oleh persepsi ketidakpuasan terhadap pemerintah kota terkait
sejumlah isu seperti pelayanan publik, penanganan Covid-19 serta munculnya isu
korupsi.
Dari hasil survei permasalahan Kota Medan yang dikeluhkan
oleh masyarakat yakni korupsi 17,3 persen; jalan rusak 11,1 persen; banjir 10,9
persen; susah lapangan pekerjaan 10,3 persen; kriminalitas 10,1 persen, dan
kemacetan 9,3 persen.
“Dari permasalahan yang ada di Kota Medan, masyarakat
mengharapkan adanya program-program seperti akses lapangan kerja, pemerintahan
yang bersih, perbaikan infrastruktur, dan lain sebagainya,” kata Ikhwanul dalam
pemaparannya secara daring, Jumat (11/9).
Terkait kriteria pemimpin Kota Medan, Ikhwanul menjelaskan
masyarakat menginginkan pemimpin yang jujur, bersih, dan bebas korupsi; pandai
dan berwawasan luas; dan memiliki program yang mampu menjawab keluhan
masyarakat Kota Medan terkait berbagai permasalahan yang ada.
Dalam survei ini, Ikhwanul juga memaparkan tingkat kepuasan
terhadap kinerja Pemerintah Kota Medan. Masyarakat yang kurang puas sebanyak
52,3 persen, tidak puas 12,2 persen, dan puas 27,5 persen. Sementara. Sangat
tidak puas 3 persen, sangat puas 4,2 persen, dan 0,8 persen tidak menjawab.
Terkait Pilkada Kota Medan, sebagian besar responden 56,3
persen sudah mengetahui mengenai pelaksanaan Pilkada Kota Medan 2020, kemudian
sebanyak 40 persen belum mengetahui dan sebanyak 3,2 persen menjawab tidak tahu
atau tidak menjawab.
Untuk tingkat popularitas bakal calon walikota dalam survei
MIDE yang tertinggi adalah Bobby Nasution 90,9 persen, mengalahkan kandidat
lain seperti Akhyar Nasution 64,5 persen dan Salman Alfarisi 29,1 persen.
Sementara melalui pertanyaan tertutup, terkait elektabilitas
bakal calon walikota, Ikhwan mengungkapkan Bobby Nasution mengungguli nama-nama
lain yakni 44 persen.
Sementara Akhyar Nasution di angka 8,8 persen dan Salman 4
persen. Dalam, kesempatan tersebut, hadir pengamat politik dari Universitas
Sumatera Utata (USU) Dadang Dermawan sebagai penanggap hasil survei.
Salah satu poin yang mendapat perhatian adalah rendahnya
tingkat kepuasan masyarakat kepada Pemerintah Kota Medan.
“Rendahnya tingkat kepuasan masyarakat bisa sangat dirasa.
Kita bisa lihat bagaimana masalah tahunan seperti banjir, jalan rusak, sampah,
dan lain sebagainya masih belum teratasi. Saya juga melihat kurangnya tingkat
kepuasan masyarakat karena saat ini dalam keadaan pandemi Covid-19 dan
pelayanan serta antisipasi Pemkot Medan mungkin dirasa tidak memuaskan,”
katanya.
Sementara itu, pengamat politik yang juga Peneliti Litbang
Kompas Yohan Wahyu menilai masalah Kota Medan yang dipaparkan MIDE seperti
masalah korupsi pastinya akan mendapat perhatian khusus dari calon pemilih
maupun khususnya para calon walikota.
“Seperti yang kita tahu tiga kepala daerah Kota Medan
berurusan dengan kasus korupsi. Jadi, ke depan wajar masyarakat ingin memiliki
sosok yang bersih, tidak memiliki rekam jejak yang berkaitan dengan korupsi,”
pungkasnya.