SWARAKYAT.COM - Ketum PA 212, Slamet Maarif mengutuk keras penusukan syekh Ali Jaber dan pembacokan seorang Imam Masjid di OKI Sumatera Selatan.
Diketahui, dua peristiwa ini terjadi dalam satu pekan.
Pembacokan Imam Masjid di OKI terjadi pada Jumat (11/9). Dan penusukan syekh
Ali Jaber terjadi pada Ahad (13/9) di Lampung. Kedua kejadian ini, menurut
Slamet Maarif, pesrsis cara-cara komunis.
“Mengecam dan mengutuk keras aksi pembunuhan Imam Masjid di
OKI, Sumsel, dan percobaan pembunuhan terhadap Syekh Ali Jaber di Lampung yang
menggunakan cara dan gaya PKI,” demikian bunyi pernyataan sikap dari PA 212.
Selasa (15/9).
Dengan dua kejadian itu, PA 212 menginstruksikan kepada
ummat Islam untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga ulama.
“Menginstruksikan kepada Laskar, Jawara, Pendekar, dan
Brigade serta umat Islam untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga ulama serta
tokoh yang istikamah dalam berjuang melawan kezaliman dari serangan dan ancaman
gerombolan pembenci Islam,” ucapnya.
“Menyerukan kepada umat Islam untuk memberlakukan hukum adat
dan hukum qishos jika hukum negara tidak bisa ditegakkan terhadap para pelaku
percobaan pembunuhan kepada para ulama dan tokoh di NKRI,” sambungnya.
“Mengimbau kepada para ulama, pengasuh pondok pesantren,
pengurus masjid dan musola, serta panitia tabligh, agar jangan sungkan-sungkan
untuk berkoordinasi dalam pengamanan acara dengan GNPF Ulama, dan PA 212
serta jaringan ANAK NKRI,” pungkasnya.