SWARAKYAT.COM - Penolakan oleh sekelompok massa terhadap silaturahmi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Surabaya turut menjadi perhatian Ketua Aliansi Anak Bangsa (AAB) yang juga Mujahid 212, Damai Hari Lubis.
Diketahui, silaturahmi KAMI dihadiri langsung oleh Presidium
KAMI, Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo. Namun hal itu
mendapat penolakan dari massa yang mengatasnamakan Koalisi Indonesia Tetap Aman
(KITA).
Tak hanya massa yang menolak, Damai Hari Lubis juga
menyoroti sikap aparat kepolisian yang akhirnya membubarkan acara KAMI di Jalan
Jambangan Kebon Agung, Kota Surabaya, Jawa Timur.
"Terkait Gatot Nurmantyo yang dipermalukan ketika
sedang orasi di sebuah forum, oleh oknum yang mengaku polisi, maka Mujahid 212
cukup prihatin," ujar Damai Hari Lubis kepada Kantor Berita Politik RMOL,
Senin (28/9/2020).
Pengacara Habib Rizieq Shihab (HRS) ini menilai bahwa sikap
aparat kepolisian tersebut tidak bijak.
"Dimana letak kedaulatan serta kebebasan yang dijamin
oleh konstitusi? UU kita menjamin dan berikan peluang terkait hak WNI, tentang
menyampaikan pendapat di muka umum, baik secara lisan maupun tertulis,"
tegas Damai.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial,
memperlihatkan seorang menggunakan kemeja berwarna putih dan celana warna hitam
bermasker berdiri di samping Gatot yang sedang berada di atas mimbar.
Pria tersebut menyampaikan bahwa di depan gedung deklarasi
sedang ada aksi massa dari Koalisi Indonesia Tetap Aman (KITA). Pria tersebut
meminta agar massa deklarasi membubarkan diri.
Lantas, Gatot pun menjelaskan bahwa pria tersebut merupakan
pihak kepolisian dari Polda Jawa Timur.
"Jadi Bapak Ibu sekalian, ini bapak dari Polda dari
kepolisian. Saya katakan bahwa KAMI ini adalah organisasi yang konstitusional,
kalau kita dibubarkan, di sana juga bubar, mari kita bubar. Ikuti apa yang
disampaikan oleh aparat kepolisian. Jadi jangan ada komentar, beliau bertugas,
kita sama-sama junjung tinggi apa yang dilaksanakan," kata Gatot sambil
meninggalkan mimbar.
[Video]
Justru polisi @DivHumas_Polri malah menyuruh acara deklarasi KAMI hrs d bubarkan di Surabaya
— 🇮🇩Mode On Warrior Gemacan 😋👊 (@ThewercokBucin) September 28, 2020
Acara silahturahim KAMI....
Bisa2 nya Polisi diem aja.....malah belain pendemo walaupun BILANG ANJING...‼️Kenapa polisi diem...krena yg demo dibayar antek Rezim...jelas yg diem juga ‼️😡 pic.twitter.com/814dMQxg3O