SWARAKYAT.COM - Pihak kepolisian tidak menemukan bukti pelaku penusukan Syekh Ali Jaber terpapar paham radikalisme. Saat ini, polisi tengah mendalami kejiwaan pelaku.
"Saat ini polisi tengah melakukan pendalaman masalah
kejiwaan pelaku penusukan Syekh Ali Jaber," Kepala Bidang Humas Polda
Lampung Kombes Zahwani Arsyad di Bandarlampung, Senin (14/9)
Zahwani mengatakan, untuk mendalami kejiwaan pelaku, polisi
juga sudah mengundang dr Tendry Septa, spesialis kejiwaan dari RSJ Kurungan
Nyawa serta tim ahli psikiatri dari Pusat Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri.
Terkait kemungkinan masalah radikalisme, pihaknya tidak menemukan dugaan yang
mengarah ke sana, sebab saat dilakukan penggeledahan di kediaman pelaku, tidak
didapat barang bukti yang bersinggungan dengan dugaan radikalisme.
"Untuk sementara dari hasil penggeledahan tadi malam,
tidak ditemukan apa-apa di rumah tersangka, intinya seperti itu tidak ada
barang-barang bukti yang mengarah kegiatan seperti itu (radikalisme), hanya
menemukan pakaian pelaku saja," ujar Zahwani.
Pascakejadian tersebut, ia menegaskan, pengamanan kegiatan
kemasyarakatan akan lebih diperketat dengan tetap mengedepankan protokol
kesehatan. Ia juga mengimbau masyarakat jangan terprovokasi kejadian itu dan
kewaspadaan tetap ditingkatkan.
"Kepolisian akan memproses pelaku sesuai proses hukum
yang berlaku," katanya.
Diketahui, pendakwah Syekh Ali Jaber mengalami insiden penusukan
saat memberi ceramah di Bandar Lampung, Ahad (13/9). Melalui akun Youtube-nya,
Syekh Ali Jaber, ulama yang lahir di Arab Saudi itu memberikan penjelasan soal
insiden penusukan itu.
Saat menyampaikan klarifikasinya itu, Syekh Ali Jaber
terlihat berada di sebuah ruangan rumah sakit. Dia memakai kaos oblong warna
putih dan di tangan kanannya bajunya terlihat bersimbah darah. (*)