SWARAKYAT.COM - Pidato Wakil Presiden RI Maruf Amin yang menyinggung soal K-Pop pada acara Peringatan 100 Tahun kedatangan warga Korea di Indonesia beberapa waktu lalu menuai kontroversi.
Pasalnya, Maruf Amin dianggap oleh sejumlah kalangan
terkesan mempromosikan budaya luar ketimbang budaya asli Indonesia yang kaya
akan keberagaman.
Namun, pendakwah Haikal Hassan Baras menilai Maruf Amin hanya membaca teks pidato yang sesungguhnya tidak dia ketahui ada materi yang menyinggung K-Pop di dalamnya.
“Menanggapi pidato Wapres Kiai Ma’ruf soal K-Pop, beliau
enggak salah, enggak tau, enggak sadar dan mungkin enggak pernah nonton. Beliau
hanya membaca teks yang disajikan oleh seseorang,” ujar Haikal dalam akun
Twitternya, @haikal_hassan, Jumat (25/9).
Pernyataan Maruf terkait K-Pop ini sebelumnya dikomentari
oleh musisi kenamaan Indonesia Ahmad Dhani.
Pentolan Grup Band Dewa 19 itu menganggap pernyatan Maruf
kurang tepat. Karena menurutnya, musisi Indonesia jauh lebih berkualitas
ketimbang artis K-Pop.
Selain itu, pernyataan Maruf itu juga ramai diperbincangkan
di media sosial, karena terdapat sejumlah akun yang membuat semacama meme yang
menyebut pernyataan Maruf seolah mengajak anak muda menonton paha.
Kontroversi ini pun diklarifikasi oleh Jurubicara Wakil
Preside Maruf, Masduki Baidlowi, yang menjelaskan maksud pernyataan Wapres soal
budaya Korea bisa dijadikan inspirasi dalam mengembangkan kreativitas anak
muda.
Namun begitu, Haikal Hasan menitik beratkan kontroversi
pernyataan Maruf tentang K-Pop tersebut kepada persoalan teks pidatonya. Di
mana dia bertanya-tanya, siapa gerangan orang yang membuat teks pidato
tersebut.
“Siapakah seseorang itu (yang membiat teks pidato Maruf)?
Mengapa membuat seperti itu? Tega banget menyisipkan K-Pop?,” demikian Haikal
Hassan Baras.
Mengacu kepada Keputusan Presiden (Kepres) 63/1998 tentang
Tugas dan Susunan Organisasi Sekretariat Wakil Presiden, dijelaskan di dalam
Pasal 1 tentang tugas Sekretariat Wakil Presiden.
Tugasnya adalah membantu Sekretaris Negara dalam
melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat Negara dalam memberikan
dukungan staf dan administrasi sehari-hari kepada Wakil Presiden dan dalam
penyelenggaraan tugas-tugasnya membantu Presiden.
Dalam hal ini termasuk penyiapan bahan untuk pemberian
keterangan pers dan pemberitaan media massa, serta pelayanan penerjemahan.
Belum lama ini, Kepala Kantor Sekretariat Wapres, Mohamad
Oemar disoroti karena belum pernah diganti sejak 2011.
Dia pun disebut-sebut salah satu yang menghambat komunikasi
antara tim sukses dan pendukung dengan Maruf Amin.