SWARAKYAT.COM - Intelektual Nahdlatul Ulama (NU) Ulil Abshar Abdalla mengaku menyesal dengan cara berpolitik yang ditunjukkan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Ia merasa isu PKI seharusnya tidak dijadikan tunggangan politik.
Ungkapan kekecewaan itu disampaikan Ulil dalam cuitan yang
diunggah melalui akun Twitter @ulil pada Rabu (30/9/2020). Dalam cuitan itu
Ulil pun menegaskan bahwa pihak yang layak mengangkat isu PKI adalah warga NU.
"Yang layak ngangkat isu PKI itu mestinya warga NU,
sebab kalangan santri mengalami sejarah ketegangan dan konflik yang riil pada tahun-tahun
60an vis-a-vis PKI. Tetapi berkat sikap Gus Dur yang berdamai dengan mantan
aktivis PKI ketika jadi presiden dulu, warga nahdliyyin berubah sikap,"
tulis Ulil dalam cuitan yang dikutip Suara.com.
Meskipun begitu, Ulil yakin sejak awal warga NU tidak pernah
menjadikan isu PKI sebagai bahan bakar untuk kepentingan politik tertentu.
Walaupun trauma dan memori kelam peristiwa itu tidak pernah hilang sepenuhnya
di benak warga NU.
"Tetapi sejak awal pun warga nahdliyyin tidak pernah
menjadikan PKI ini sebagai dagangan politik," ujar Ulil menegaskan.
Ia menjelaskan, sikap Gus Dur yang telah berdamai dengan PKI
membuat warga nahdliyyin makin teguh untuk tidak mengungkit masa lalu yang
kelam ini.
"Tentu saja warga NU tidak melupakan apa yang dilakukan
PKI pada tahun2 60an. Ada hubungan yang traumatis antara dua kelompok ini pada
masa lampau. Saya mendengar sendiri dari kisah-kisah keluarga mengenai sejarah
yang traumatis ini," tuturnya.
Hingga saat ini, Ulil yakin tokoh-tokoh NU tidak menjadikan
isu PKI sebagai "tunggangan politik". Maka dari itu, ia sangat
menyesal dengan tindakan yang diperlihatkan oleh Gatot Nurmantyo.
"Tetapi setahu saya, hingga dulu sampai sekarang tidak
ada, atau jarang tokoh-tokoh NU yang menjadikan isu PKI ini sebagai 'tunggangan
politik' seperti yang dilakukan oleh Gatot Nurmantyo hari-hari ini," kata
Ulil.
Ia menambahkan, "Saya amat menyesalkan atas cara
berpolitik ala Pak Gatot seperti ini".
Untuk diketahui, isu PKI kembali mencuat setelah Jenderal
TNI Gatot Nurmantyo berkoar-koar mengungkap alasan dirinya dicopot dari jabatan
Panglima TNI.