SWARAKYAT.COM - Di saat Mendikbud Nadiem Makarim merencanakan memberikan kuota internet untuk siswa dan guru, ternyata Gubernur DKI Jakarta sudah membuat 4.956 titik internet gratis.
Anies Baswedan mengadakan program penyediaan jaringan
internet atau wifi gratis di sejumlah lokasi di ibu kota. Fasilitas ini dapat
digunakan untuk sekolah hingga bekerja daring atau online.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan program ini
bernama JakWIFI. Ia menyebut ingin melakukan peningkatan kualitas pelayanan
publik melalui penyediaan wifi gratis di daerah-daerah yang tidak terjangkau
layanan internet gratis, tersebar di 5 wilayah Kota dan 1 Kabupaten
Administrasi.
Namun saat ini program tersebut lebih difokuskan pada
kawasan permukiman padat penduduk.
Menurutnya di tengah situasi pandemi ini, perlu banyak
penyesuaian. Termasuk beraktifitas dari jarak jauh tanpa kendala.
"Sesuatu yang biasanya dikerjakan jarak dekat, sekarang
serba dikerjakan jarak jauh. Dan ketika mengubah, kemudian ternyata muncul satu
sisi adalah tantangan, tapi sisi lainnya adalah peluang. Jadi, yang sekarang
terjadi adalah satu transformasi," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta,
Jumat (28/8/2020).
Anies mengatakan, krisis akibat pandemi COVID-19 sebagai
accelerated change atau perubahan yang diakselerasi melalui tumbuhnya kesadaran
atas teknologi digital. Karena itu, Pemprov DKI Jakarta berharap kebijakan
JakWIFI dapat dimanfaatkan dengan baik, khususnya bagi anak-anak dalam
melakukan pembelajaran jarak jauh.
"Kita berharap nantinya dengan ada akses wifi gratis
ini, maka masyarakat di Jakarta bisa terlibat di dalam kegiatan digital, bukan
semata-mata sebagai konsumen atas informasi yang ada di dunia digital,"
jelasnya.
Untuk diketahui, saat ini, tersedia 4.956 titik WiFi akses
yang sedang ditingkatkan kapasitasnya secara bertahap. Perluasan penyediaan
akses internet ini ditargetkan lebih dari 9.000 titik akses selama dua bulan ke
depan.
Perluasan penyediaan akses internet tersebut melalui tiga
skema, yaitu melalui layanan Pemprov DKI Jakarta di gedung pemerintahan, taman,
RPTRA, sekolah-sekolah negeri, dan daerah-daerah yang tidak terjangkau atau
tidak diminati penyedia layanan internet gratis.
Pihaknya juga berkolaborasi melalui pemanfaatan bersama
titik akses dengan penyedia jasa telekomunikasi, dan penyediaan titik akses
melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Untuk informasi lokasi
titik akses beserta perluasannya dapat dicek oleh publik menggunakan aplikasi
JAKI (Jakarta Kini).
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik
(Kominfotik) Provinsi DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania, menambahkan bahwa masa
pandemi COVID-19 menuntut masyarakat beradaptasi dengan gaya hidup yang
membatasi interaksi antar manusia dan memaksimalkan pemanfaatan teknologi.
Hal tersebut memacu Pemprov DKI Jakarta untuk mengubah
Jakarta sebagai Digital Driven City, dengan mengubah proses tata kelola
pemerintahan, pelayanan publik serta cara berinteraksi dan berkomunikasi warga
melalui versi digital.
"Oleh karena itu, dibutuhkan strategi jangka pendek
maupun jangka panjang yang tepat untuk dapat menyediakan akses internet di
Jakarta hingga 100 persen," pungkasnya.