SWARAKYAT.COM - Ulama kondang Ustaz Abdul Somad menilai masyarakat Minangkabau memenuhi syarat untuk bisa mendirikan sebuah negara.
Namun, para tokoh bangsa dari Sumatera Barat tidak melakukan
itu dan memilih bergabung dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
UAS -inisial kondang Ustaz Somad- menyebut hal itu merupakan
bentuk komitmen tokoh-tokoh Minangkabau dalam mengamalkan sila ketiga
Pancasila, Persatuan Indonesia.
“Orang Minangkabau amat sangat dan cukup syarat untuk
membuat sebuah negara,” ujar Uas dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di
TvOne, Selasa (8/9) malam.
Tokoh berdarah Batak itu lantas menyebut nama Haji Agus
Salim. Menurut Ustaz Somad, pejuang kemerdekaan asal Koto Gadang, Kabupaten
Agam itu dikenal sebagai diplomat ulung.
“Masalah diplomasi tidak ada yang lebih hebat dari Haji Agus
Salim. Dia berhadapan dengan orang-orang Belanda, orang-orang Eropa, berbagai
macam bahasa dunia dia kuasai,” kata UAS.
Selain Haji Agus Salim, dari Sumbar juga ada Bung Hatta.
Salah satu Proklamator RI itu juga dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia.
Sumbar juga telah melahirkan banyak tokoh agama. Menurut
UAS, dari Sumbar pula muncul ulama-ulama kaliber dunia seperti Syekh Ahmad
Khatib Al-Minangkabawi dan H. Abdul Malik Karim Amrullah atau yang dikenal
dengan sebutan Buya Hamka.
Menurut UAS, Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir yang juga
almamaternya pernah memberikan gelar doktor honoris causa kepada Buya Hamka.
“Universitas Al-Azhar dalam sejarah hanya sekali memberikan
penghargaan doktor honoris causa,” tambah dia.
Selain memiliki tokoh politik, ekonomi dan agama, lanjut
UAS, Minangkabau juga mempunyai tentara-tentara andal yang tidak dididik di
Indonesia. Mereka adalah Haji Miskin, Haji Piobang, dan Haji Sumanik.
“Mereka adalah tentara-tentara yang luar biasa. Tetapi
kemudian mereka tidak membuat negara. Mereka justru menggabungkan diri dengan
NKRI,” jelas UAS.