SWARAKYAT.COM - Sederet pemuka agama dilaporkan mengalami penyerangan dan sebagian pelakunya disebut memiliki gangguan jiwa. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yakin otak di balik peristiwa ini akan terungkap.
"Memang awalnya orang gila, tapi saya yakin suatu saat akan ketahuan siapa yang bermain di belakangnya," kata Moeldoko saat berbincang dengan detikcom di Kantor Staf Presiden (KSP), Gedung Bina Graha, Jl Veretan, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2018).
Dia menyadari ini adalah modus yang sudah lama. Salah
satunya pernah terjadi di Banyuwangi di tahun 1998.
"Iya (sama). Actually hampir sama modus-modus seperti
itu," ungkap Moeldoko.
Dia tak membeberkan panjang analisisnya soal peristiwa
serupa yang terjadi saat ini. Namun dia memastikan, pemerintah sudah mengetahui
pola-polanya.
"Ada yang diindikasikan orang gila, tapi saya sampaikan
ini model lama. Saya paham betul modus operandi seperti itu karena saya cukup
lama di Jakarta, mulai dari kapten dan kolonel di Jakarta 11 tahun, paham
betullah peristiwa demi peristiwa," tutur Moeldoko.
Dia pun telah memaparkan analisisnya ini kepada Presiden
Jokowi. Dia meyakinkan Jokowi bahwa pelaku peristiwa ini mudah dikenali.
"Saya sudah sampaikan kepada beliau bahwa, 'ini gaya
lama Pak Presiden, gampang untuk kita kenali'," kata dia.
Selain serangan oleh orang disebut gila kepada para ulama,
juga ada serangan ke Romo Karl Edmund Prier di Gereja Santa Lidwina di Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta. Prier dan sejumlah jemaat gereja mengalami
luka-luka karena ditebas oleh pelaku kekerasan, Suliono. Menkopolhukam Wiranto
mengatakan Suliyono masuk dalam jaringan teroris dan beberapa kali mengajukan
paspor untuk terbang ke Suriah.