SWARAKYAT.COM - Kembali media Seword mendapat sorotan, entah sudah yang keberapa kali media ini dengan sangat berani memuat tulisan yang berujung perpecahan, seolah tidak takut dengan adanya UU ITE yang diberlakukan oleh pemerintah.
Bahkan ditulisan tersebut dengan jelas mengatakan bahwa sosok HR ingin mengganti ideologi pancasila, berikut kutipannya:
"Maka yang membayarnya pastilah mereka yang ingin negeri ini
kacau-balau, mereka yang ingin merongrong persatuan dan kesatuan bangsa, mereka
yang bercita-cita mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi khilafah, mereka
yang selama ini begitu membenci pemerintahan Jokowi. Siapa mereka? Pikiran saya
segera tertuju pada HR."
Tak hanya itu, analisanya semakin liar seolah ingin membuat pembacanya percaya bahwa HR lah dalang dibalik semuanya
"Kenapa? Tidak lama berselang setelah kejadian penikaman itu, HR segera bereaksi dari tempat persembunyiannya dengan mengutuk keras aksi tersebut. Ia lantas menghubungkannya dengan neo PKI. Wow! Hebat sekali! Polisi saja masih menyelidiki, ia sudah menyimpulkan. Memang, bukan sekali ini saja HR berbicara PKI. Jauh hari sebelum ia kabur, ia sudah begitu lantang bersuara, pemerintahan Jokowi adalah PKI.
Nah, bisa jadi Alpin mendapat perintah dari HR lewat
kaki tangannya di Indonesia, dengan jumlah bayaran yang sudah disepakati
tentunya, untuk melakukan aksi penusukan itu. Lihatlah, setelah kejadian itu
HR segera bersuara bahwa hal itu merupakan skenario PKI yang ingin menebar
ketakutan agar umat muslim tidak berani datang ke masjid.
HR ingin isu kebangikitan PKI terus bergelora di
Indonesia. Ia ingin memecah-belah bangsa ini lewat isu itu. Sehingga ia dan
orang kuat di belakangnya akan lebih mudah menguasai bangsa ini tahun 2024
nanti. Sebab semakin bangsa ini bergejolak, semakin HR mendapat keuntungan.
Baik keuntungan materi pun keuntungan-keuntungan lainnya."
Entah kenapa media Seword selalu aman dari jerat UU ITE