SWARAKYAT.COM - Paguyuban di Garut hendak mengganti lambang Garuda Pancasila, dan mencetak uang baru. Hal ini diketahui oleh pihak Kesbangpol Garut, dan langsung disikapi oleh Polisi.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi Adrimulan Chaniago
menjelaskan, bahwa Polda Jabar masih mendalami keinginan Paguyuban tersebut
mengganti lambang Garuda Pancasila dan mencetak uang sendiri.
“Informasi yang beredar dimedia dan media sosial, kita
dalami. Kami lakukan patroli cyber dan berkordinasi dengan Bakesbangpol Garut
mendalami temuan ini,” jelas Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi
Adrimulan, Rabu (9/9).
Kabid Humas menambahkan, bahwa saat ini sejumlah saksi sudah
dimintai keterangan terkait ormas yang mengganti lambang burung garuda dan
hendak mencetak uang sendiri.
“Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan, kami terus
berkoordinasi dengan Kesbangpol Garut untuk mengungkap motifnya,” jelasnya.
Pihak Polda meminta masyarakat Garut, tidak terpengaruh atas
isu ini.
“Masyarakat diminta tetap melakukan aktifitas seperti biasa,
tidak terpancing atas isu yang dimunculkan salah satu ormas di Garut ini,”
pungkasnya.
Kepala Badana Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol)
Kabupaten Garut, Wahyudijaya menyebut, paguyuban itu terletak di Kecaman
Cisewu.
“Saat ini kami masih mendalami bagaimana gerakannya, yang
pasti hasil di lapangan mereka mengubah lambang negara kita, yaitu burung
garuda,” kata Wahyudijaya.
Paguyuban yang semula di Kecamatan Caringin tersebut kini
dikabarkan telah memiliki anggota yang tersebar di beberapa daerah.
“Siapa saja anggotanya dan dari kalangan mana, masih kami
dalami juga,” lanjut Wahyudijaya.
Tak hanya memiliki anggota di Kota Dodol saja, Paguyuban
Tunggal Rahayu juga dilaporkan menyasar Kabupaten Cianjur, Majalengka,
Tasikmalaya, dan Kota/Kabupaten Bandung.
Hal itu tentu membuat masyarakat resah. Untuk itu Pemkab
bersama TNI dan Polri akan mendalami kasus dugaan pelecahan terhadap lambang
negara tersebut.
“Makanya, saat ini kami cari apa saja yang menjadi
pelanggarannya. Namun, saat ini baru diketahui soal itu (lambang negara),”
tambahnya.