SWARAKYAT.COM - Wasekjen DPP PA 212, Novel Bamukmin menilai penikaman terhadap Syeikh Ali Jaber merupakan rangkaian teror terstruktur yang memang dialamatkan terhadap ulama.
“Percobaan pembuuhan Syeikh Ali Jaber adalah rangkaian dari
teror atau penyerangan terhadap ulama ulama (Indonesia),” kata Novel saat
dihubungi Pojoksatu.id, Senin (14/9/2020).
Anak buah HR itu mengungkapkan, diduga penyuruh
penikam Syeikh Ali Jaber satu komplotan dengan kasus kriminalisasi ulama yang
saat ini masih ditutup-tutupi.
Apalagi, Syeikh Ali Jaber juga pernah terlibat langsung
dalam aksi bela islam yang ke 2 dalam kasus penghinaan Al quran yang dilakukan
mantan Gubernur DKI, Ahok.
“Diduga masih satu rangkaian terhadap kriminalisasi ulama.
Kuat diduga penyerangan kali ini masih terkait dalam pembungkaman ulama- ulama
yang lurus dalam menyampaikan kebenaran,” ungkapnya.
Novel juga menyebut, mereka sengaja sasarannya para ulama
karena tujuannya untuk membungkam dakwah para ulama.
“Itu untuk menakut-nakuti ulama dalam membungkam dakwahnya.
Ini sudah terencana dengan modus yang sama,” tandas Novel.
Diketahui, Syeikh Ali Jaber ditusuk seorang pemuda
berinisial AA saat menghadiri pengajian dan wisuda Tahfidz Al Quran di Masjid
Falahudin yang berada di Jalan Tamin, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Minggu
(13/9/2020) sore.
Akibat kejadian itu, Ali Jaber menderita luka tusuk di bahu
dan harus menerima enam jahitan di bagian dalam dan empat jahitan di bagian
luar.
Adapun pelaku ditangkap oleh jemaah dan telah diserahkan ke
pihak berwajib.
Saat ini polisi masih menyelidiki motif penusukan.