SWARAKYAT.COM - Jenderal TNI (purnawirawan) Gatot Nurmantyo mengalami nasib nahas ketika membuat acara di Gedung Juang 45 Surabaya, Jawa Timur.
Informasi yang dihimpun pada Senin 28 September 2020,
Panglima TNI ke-19 itu dikepung dan diusir dari Kota Pahlawan oleh massa
mengatasnamakan Surabaya Adalah Kita.
Dalam video amatir yang beredar, terdengar teriakan massa
yang memaki Gatot Nurmantyo dengan sebutan anj*ng.
Di sosial media sendiri beredar foto yang dianggap orang
yang bertanggung jawab atas perkataan yang memaki Gatot Nurtmantyo, disebutkan
jika pria tersebut bernama Kusnan alias Andrie Adikusumo, dan memiliki usaha
angkringan di Baladewa, Jembatan Merah, Surabaya. Juga dikenal sebagai salah
satu kader NU dan menjadi anggota partai PDIP.
Warganet berhasil menemukan akun Facebook milik Andrie
Adikusumo. Di akun Facebook-nya, ada foto Andre memakai kaos Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan (PDIP).
Kenapa Aparat Hanya Diam, ketika segelintir Pendemo Meneriaki Pak Gatot Nurmantyo dengan sebutan an**ng...?Padahal itu bisa menimbulkan gesekan yg serius diantara Rakyat... pic.twitter.com/MxXF0buuHO— _Bang Hans_ (@Bang_Has1705) September 28, 2020
Diketahui, Andrie Adikusumo tergabung dalam aktivis KAFIR (Koalisi Anti Fitnah Intoleran dan Radikalisme) yang menggelar aksi di Taman Bungkul Surabaya, Rabu (9/9) lalu. Mereka menolak rencana deklarasi KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia) di kota surabaya dan jawa timur yang dinilai bisa merorong kewibawaan negara indonesia.
Sementara itu, Gatot Nurmantyo menyebut kelompok demonstran
yang kontra dengan gerakannya di Surabaya adalah massa bayaran.
Ia mengatakan KAMI sudah sepatutnya bersyukur karena telah
membuat orang lain mendapat uang lewat demonstrasi.
"Kita harus bersyukur, karena keberadaan KAMI ini
menjadi berkah. Kalau perlu besok demonya yang banyak lagi. Artinya, ada rezeki
bagi rekan-rekan kita yang memerlukan uang untuk ikut demo," katanya.
Gatot juga berharap, demonstran penolak KAMI bisa pulang
dengan selamat dan membawa rezeki untuk keluarga masing-masing di rumah.
"Maka, semua saya ajak berdoa agar semua yang demo di
Jabalnur Jambangan dan Gedung Juang 45, kembali ke rumah masing-masing dengan
selamat, dan membawa uang sekadarnya untuk keluarganya," ujarnya. (*)