SWARAKYAT.COM - Kinerja pemerintah dalam menuntaskan sebaran virus corona di tanah air mulai dipertanyakan oleh relawan yang dulu mendukung di Pilpres 2019.
Ini lantaran kasus Covid-19 di Indonesia terus mengalami
peningkatan dan berakibat pada penolakan warga negara Indonesia (WNI) di 59
negara.
Kelompok relawan Jokowi yang tergabung dalam Barisan Relawan
Nusantara (Baranusa) mempertanyakan kerja pemerintah pusat dalam enam bulan
terakhir menangani Covid-19.
Ketua Umum (Ketum) Baranusa, Adi Kurniawan, menilai,
tingginya angka kasus Covid-19 yang dialami Indonesia tidak lepas dari kinerja
pemerintah.
Menurutnya, jika angka kasus Covid-19 terus meningkat, maka
rakyat wajib mempertanyakan bagaimana selama ini pemerintah bekerja. Rakyat
yang dimaksud termasuk para relawan.
"Apalagi anggarannya sangat besar, kalau angkanya terus
meningkat ini wajib dipertanyakan. Ngapain aja pemerintah kita selama
ini?" tanya Adi Kurniawan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu
(13/9).
Pimpinan relawan Jokowi ini meminta pemerintah untuk tidak
main-main dalam menghadapi pandemi Covid-19. Adi mengingatkan dampak ekonomi
dan politik yang akan dihadapi Indonesia jika angka kasus Covid-19 tidak bisa
diatasi.
Menurutnya, Indonesia bisa mengalami bencana besar apabila
pemerintah masih menganggap remeh pandemi Covid-19 ini.
"Ini seperti menanam bom waktu, yang cepat atau lambat
bakal meledak. Dan ledakan tersebut bisa lebih dahsyat daripada peristiwa 65
dan 98," kata Adi.
Kelompok relawan Jokowi ini kata Adi, mendesak Jokowi untuk
bersikap tegas dalam mengatur bawahannya. Ia juga meminta kepada para menteri
untuk fokus pada penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
"Jokowi tolong jangan memble jadi presiden, negara
sudah dalam keadaan genting. Aturlah bawahannya agar fokus menangani masalah
ini. Kasihan rakyat," pungkasnya.