SWARAKYAT.COM - Akhlak mulia Rasulullah SAW menjadi pijakan utama Syekh Ali Jaber dalam bersikap. Berani meminta maaf meskipun tidak salah. Selalu melindungi dan menyayangi orang yang berbuat jahat sekalipun.
"Saya ingin mengikuti anjuran Rasulullah untuk tidak
membenci meski orang itu sudah berbuat jahat. Saya sangat yakin kejadian di Lampung,
13 September 2020 adalah takdir Allah," kata Syekh Ali Jaber, Jumat
(18/9).
Syekh Ali yakin, di balik kejadian ini ada hikmah yang bisa
diambil baik oleh dirinya maupun Alfin Andrian (AA).
Bagi Syekh Ali kejadian ini justru menambah rasa cinta kepada
Indonesia dan masyarakat.
Dia juga berharap Alfin bisa mengambil hikmah dengan
memperkuat imannya, semakin cinta terhadap ulama dan Indonesia.
Ingin menunjukkan kasih sayangnya kepada AA, Syekh Ali pun
memberikan kado terbaik berupa bendera Merah Putih untuk penusuknya tersebut.
"Kado bendera Merah Putih ini saya berikan kepada AA.
Anda bisa menerimanya, boleh juga menolak. Bendera ini maknanya sangat dalam
bagi saya," ujarnya.
"Merah adalah lambang cinta, yang putih adalah cinta
kedamaian, kesucian. Berdamailah untuk Indonesia, cintailah ulama karena mereka
hanya menyampaikan yang terbaik bagi umat," sambungnya.
Dia menegaskan, tidak ada niat buruk di balik perjuangannya
untuk menghadirkan 1 juta penghafal Al-Qur'an di Indonesia.
Selama 12 tahun menjadi WNI, membuat Syekh Ali berusaha
untuk memberikan sesuatu yang terbaik untuk Indonesia.
"Warna merah bendera ini karena saya bagikan rasa cinta
kepada AA dan keluarga. Warna putihnya saya membagikan rasa kesucian dan
kedamaian. Mudah-mudahan AA diampuni oleh Allah SWT dan bisa membangkitkan
imanmu, untuk betul-betul menjadi orang yang saleh.menjadikan keluarga mu
bahagia dunia maupun akhirat," tuturnya.