SWARAKYAT.COM - Sikap tegas Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, yang memerintahkan untuk memboikot produk-produk Prancis ternyata diikuti sejumlah swalayan di Banda Aceh.
Pemboikotan produk perusahaan Prancis ini dilakukan menyusul sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai melecehkan Nabi Muhammad SAW dan umat Islam.
“Namun ada beberapa kategori, seperti susu tidak dipajang.
Tapi kita tetap melayani pelanggan apabila pelanggan butuh,” ujar sebagai
Kepala Toko 212 Mart, Yusri Abdul Fatah, kepada Kantor Berita RMOLAceh, Kamis
(29/10).
Untuk swalayan 212 Mart Lampriet, kata Yusri, mereka telah
membicarakan soal pemboikotan tersebut dengan pengurus dan merespons dengan
menarik produk-produk Prancis dari rak-rak mereka. Seperti produk-produk
Garnier dan L’Oriel.
Sementara untuk produk Danone, terutama air dalam kemasan
Aqua. Mereka memang tidak menyuplai air mineral tersebut.
“Kami lebih fokus pada produk lokal. Dan mereka juga tidak
melakukan pemesanan lagi terhadap produk-produk tersebut,” jelas Yusri.
Di Lambhuk Swalayan, kepala toko, Fauji mengungkapkan, kalau
swalayan mereka belum ada gerakan apapun. Mereka menunggu perintah dari atasan.
Namun para pekerja telah mengusulkan pemboikotan itu juga dilakukan di swalayan
tempat mereka bekerja.
“Sampai saat ini masih berjalan seperti biasa,” kata Fauji.
Begitu pula dengan Cut Nun Swalayan yang beroperasi di Ulee
Kareng. Wahyudi, sang kepala toko mengatakan, saat ini tidak ada penarikan atau
pemboikotan produk Prancis di swalayan mereka.
Namun pada prinsipnya, mereka tidak keberatan memboikot
produk-produk Prancis ke depannya, sebagai bentuk solidaritas sesama umat
Muslim.
“Bisa jadi akan dilakukan dalam waktu dekat. Kami melihat
situasi yang berkembang,” kata Wahyudi.