SWARAKYAT.COM - Anggota DPR RI dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Ima Suryani Chaniago menegur Direktur Pusaka Universitas Feri Amsari saat keduanya menjadi narasumber di acara Mata Najwa.
Irma yang berada di sambungan telepon video mempermasalahkan
istilah yang disebut oleh Feri kala mengkritik pemerintahan Joko Widodo.
Dalam acara bertajuk "Tahun Pertama: Jokowi-Maruf
Sampai di Mana" yang dilansir Suara.com dari kanal YouTube Najwa Shihab,
Kamis (22/10/2020), Irma mengatakan bahwa demokrasi saat ini sudah kebablasan.
"Demokrasi hari ini sudah kebablasan. Saya sekali lagi
bilang bahwa orang-orang sepeti Feri tadi bicara seenaknya begitu kepada
pemerintah," kata Irma.
Ia menyinggung istilah 'pemerintahan Anda' yang disebut Feri saat berdebat dengan politisi PDIP Aria Bima.
"Sampai bilang 'itu pemerintahan Anda'. Memangnya Anda
bukan warga negara Indonesia? Pemerintahan mana yang Anda akui? Kalau Anda
tidak mengakui pemerintahan ini silakan pergi ke luar negeri," tegur Irma.
Ia menyarankan agar sebagai tokoh politik sebaiknya bersikap
bijaksana.
"Itu tidak bijak. Sebagai politisi harusnya ketika ada
yang baik sampaikan dengan baik. Tapi ketika ada yang memang harus ada kritisi
lakukan kritisi," Irma menyarankan.
Sebelumya, Feri Amsari terlibat debat dengan Aria Bima soal
pemerintahan Joko Widodo.
Ia menyoroti pembungkaman suara masyarakat yang marak
terjadi di rezim pemerintahan periode kedua Presiden Jokowi.
"Yang ditakuti rezim adalah para penyampai suara
kebenaran, tadi kan disampaikan ini fitnah hoax dsb," kata Feri.
Menurut Feri, jika memang ada kebenaran yang harus
disampaikan, maka Istana seharusnya membuka suara sehingga tidak menimbulkan
keributan di kalangan masyarakat.
"Kalau negara punya kebenaran sendiri ya sampaikan
sendiri oleh istana."
"Apakah benar kalau pemerintah anda tutup kuping tutup
mata tutup bicara? Kita harus sampaikan apa yang benar pada pemerintah Anda.
Itu asas demokrasi," kata Feri pada Aria Bima.
Ia menilai aksi demo yang berujung bentrok itu karena adanya
ketidakpahaman pemerintah membaca situasi yang merupakan efek dari kebijakan
mereka.
"Kalau ada aksi yang rusuh itu kesalahan pemerintahan
Anda, kenapa tidak terdeteksi dari awal?" tukas Feri.