SWARAKYAT.COM - Kantor Staf Presiden (KSP) meluncurkan laporan tahunan 2020 bertajuk 'Bangkit untuk Indonesia Maju'.
Laporan ini dibuat untuk memperingati usia pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin yang telah memasuki satu tahun pada Selasa (20/10/2020) ini.
Laporan tahunan tersebut disuguhkan dalam versi digital dan bisa diunduh pada laman resmi Kantor Staf Presiden.
Laporan tersebut terdiri dari dua bagian. Pertama, tentang kolaborasi menghadapi pandemi Covid-19.
Kedua, tentang pulih dan bergerak maju, kerja keras membajak
krisis.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, sejak
pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (2014-2019),
laporan tahunan telah menjadi tradisi baru dalam menyampaikan berbagai program
dan capaian pemerintah secara umum kepada publik.
"Laporan ini memberikan kesempatan seluruh pemangku
kepentingan yang ingin mendapatkan perspektif lebih utuh tentang
program-program pemerintah yang berasal dari visi-misi Presiden. Sehingga
menjadi bagian dari rencana pembangunan nasional dan diimplementasikan oleh
semua Kementerian dan Lembaga," ucap Moeldoko sebagaimana dikutip dari
pengantar laporan tersebut.
Moeldoko menuturkan, perspektif seperti itu tidak bisa diperoleh dari sumber lain termasuk media massa, yang tentu memiliki keterbatasan akses, ruang, halaman, dan kemungkinan agenda setting-nya sendiri.
"Pada periode kedua kepemimpinan Presiden Jokowi
bersama Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin (2019-2024), tradisi laporan tahunan
diteruskan," ucapnya.
Selain untuk tujuan diseminasi kinerja pemerintah kepada
publik, juga sebagai sarana evaluasi tahunan yang memberikan perspektif
perbandingan tentang apa yang telah tercapai dan apa yang harus dilakukan
pemerintah pada tahun berikutnya.
"Laporan tahunan ini kami mulai dengan munculnya game
changer dunia, Pandemi Covid-19. Indonesia tidak terkecuali harus
menghadapinya. Presiden Joko Widodo yang dikenal sebagai pemimpin yang berani
mengambil risiko menyerukan agar kita tidak surut menghadapinya. Kita harus
membajak krisis. Meski menghadapi kondisi sulit, kita meyakini kita akan
berhasil melewatinya," tutur Moeldoko.
Pandemi ini, kata Moeldoko, turut mempengaruhi berbagai
rencana dan program. KSP beranggapan berbagai perubahan ini penting disampaikan,
sehingga masyarakat dapat mendapatkan informasi yang lebih utuh, termasuk
tantangan dan capaiannya.
"Presiden tidak pernah mengabaikan janjinya. Meski laju
pertumbuhan ekonomi sempat tersendat, tapi Presiden tetap memegang visi
mewujudkan lima arahan strategis menuju masyarakat Indonesia yang mandiri,
maju, adil dan makmur," ucapnya.
Lima arahan strategis tersebut terdiri dari:
1. Pembangunan Sumber Daya Manusia;
2. Pembangunan Infrastruktur;
3. Penyederhanaan Regulasi;
4. Penyederhanaan Birokrasi; dan
5. Transformasi Ekonomi.
Refocusing dan realokasi anggaran memprioritaskan program
dan penanganan di bidang kesehatan, pemulihan sosial dan ekonomi-terutama untuk
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah serta Koperasi.
Namun lima arahan pembangunan tetap menjadi pilar bagi Visi
Indonesia 2045 demi memastikan Indonesia menjadi negara maju.