SWARAKYAT.COM - Melalui akun Twitter resminya @DivHumas_Polri, Kepolisian Republik Indonesia menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan demonstrasi atau unjuk rasa.
Larangan tersebut karena demonstrasi dipastikan akan
menimbulkan kaerumunan massa sehingga berisiko menyebarkan virus Covid-19.
"Unjuk rasa merupakan kegiatan yang menimbulkan
keramaian, sehingga sangat tidak disarankan untuk diikuti karena akan
menyebabkan percepatan penyebaran virus Corona," tulis akun
@DivHumas_Polri, Minggu (04/10/2020).
Dalam unggahannya itu, Polri menyertakan sebuah gambar
ilustrasi yang menunjukkan gegap gempita kerumunan massa saat terjadi aksi.
Tertulis pula dalam gambar tersebut perintah kepada
masyarakat untuk tetap diam di rumah.
Himbauan untuk tidak ikut aksi. (Twitter/@DivHumas_Polri)
"Daripada ikut unjuk rasa kena corona, mendingan jaga
kesehatan di rumah aja," lanjut keterangan polisi.
Sontak, unggahan Polri tersebut langsung mendapat sorotan
dari warganet.
"Enak ngga makan dari hasil gaji mu min?? Mungkin bukan
kamu yang kena dampaknya. Tapi kerabat dan sanak saudaramu. Kalau masih punya
tuhan dan iman, harusnya kalian paham keadaan rakyat seperti apa saat
ini," tulis akun @ITACHI****
"Bagaimana dengan unjuk rasa di Surabaya yang menolak
pak Gatot Nurmantyo. Apakah itu tidak termasuk menyebabkan percepatan
penyebaran virus corona pak?" singgung akun @Sronto*****
Meski pihaknya mendesak pemerintah untuk tidak melakukan
aksi, namun sebuah video memperlihatkan acara dangdutan oleh anggota polisi
viral di media sosial.
Menurut keterangan unggahan akun Instagram @wartabromo,
dangdutan oleh kepolisian tersebut adalah bagian dari “Malam Keakraban Keluarga
Besar Satlantas Polres Pasuruan.”
Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan mengatakan tidak
tahu menahu soal acara tersebut.
Saat ini pihaknya masih melakukan identifikasi apa, kapan,
di mana, dan siapa yang melaksanakan acara yang viral itu. Rofiq juga
memastikan bakal menindak tegas jika memang terjadi pelanggaran.
Sementara menurut informasi dari Detik Flash, Brigjen Awi
Setiyono Karopenmas Mabes Polri menjelaskan kejadian dangdutan polisi tersebut.
"Iya itu kejadian kemarin tanggal 3 September 2020 di
Purwodadi Pasuruan, acara pisah sambut Kasat Lantas Pasuruan. Saat ini Kasat
Lantas lama dan yang baru sedang diperiksa oleh bidang Propam Polda Jawa
Timur," ungkap Awi.
Dilihat dari videonya, anggota polisi yang tengah asyik
bergoyang dengan biduan itu nampak tidak mengindahkan protokol kesehatan.
Polisi-polisi tersebut nampak berkerumun dan berjoget di
atas panggung yang berdiri di dekat sebuah kolam.