SWARAKYAT.COM - Mahasiswa di Bogor kesal api yang dia sulut di depan Istana Bogor, Jawa Barat dimatikan oleh polisi, Selasa (20/10/2020). Api itu biasanya digunakan sebagai simbol perlawanan.
Kepulan asap hitam pun terlihat menuju ke arah Istana Bogor.
Hanya saja baru saja menyala, api itu sudah dipadamkan.
Anggota Polri-TNI sigap dan langsung memadamkan api pada
pukul 13.40 WIB dengan menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Kondisi itupun sempat memanas, karena mahasiswa kecewa
terhadap anggota gabungan yang seketika langsung memadamkan api dari ban dan
merusak kawat berduri.
Bahkan Kapolda Jawa Barat, Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi turut meninjau aksi tersebut.
Mahasiswa pun meneriaki anggota gabungan yang sengaja
mematikan kobaran api tersebut.
"Kenapa bapak-bapak memadamkan api? Selama ini polisi
menjadi provokator dalam aksi kami, kami melakukan aksi tidak membawa peralatan
apapun, hanya tangan kosong," teriak mahasiswa.
Para mahasiswa menyinggung dengan kalimat kelak membuka masa
lalu Jokowi saat Pilpres 2019. Saat itu Jokowi berlomba mencari simpatik dan
suara melawan Prabowo Subianto.
"Pakde Jokowi, kemarin pas pemilihan pakde
mengemis-ngemis meminta suara kami, sekarang untuk menemui kami pakde
enggan," teriak seorang mahasiswa yang sedang melakukan orasinya.
Di peringatan satu tahun kepemimpinan Jokowi-Amin kali ini,
Perdana Menteri (PM) yang baru yakni Yoshihide Suga akan melakukan kunjungan ke
Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Arus lalu lintas di jalur Sistem Satu Arah (SSA) ditutup
sejak pagi tadi pada pukul 10.30 WIB.
Untuk titik lalu lintas yang dialihkan diantaranya, arah
Empang menuju Mall BTM, Baranangsiang menuju Tol dan Tugu Kujang, Mall BTM arah
Balai Kota Bogor, dan Air Mancur ke Sempur. (*)