SWARAKYAT.COM - Ibarat pepatah senjata makan tuan mungkin tepat dialamatkan pada sebuah video yang sedang viral di media sosial ini. Dalam video tersebut terlihat seorang diduga 'perwira' polisi yang sedang menyamar jadi mahasiswa nyaris babak belur dikeroyok rekannya sendiri.
Berdasarkan pantauan video viral di media sosial twitter
maupun instagram, terlihat sejumlah petugas pengendali massa (dalmas) menangkap
dan mengeroyok seorang pria yang diduga perwira polisi mengenakan almamater
hijau.
Sialnya, setelah hampir babak belur karena menjadi
bulan-bulanan anggota dalmas yang menggunakan pakaian polisi anti huru-hara,
seorang pria tersebut baru mengaku bahwa ia adalah anggota kepolisian dengan
pangkat perwira dan sedang menyamar.
Dalam video tersebut, si perwira alias “mahasiswa gadungan”
di suruh diam oleh tiga orang anggota polisi berpakaian preman, namun seorang
anggota Provos sempat menendang bagian tulang kering mahasiswa gadungan
tersebut.
“…diam…diam…diam…kau diam…kau...” teriak tiga orang anggota,
dan perwira tersebut hanya berkata, “saya bukan mahasiswa, saya bukan
mahasiswa,” karena tampaknya beberapa orang anggota yang tidak tahu, mencoba
ikut memukul.
Tiba-tiba dari belakang seorang polisi dari kesatuan Dalmas,
langsung menusuk dengan keras perwira tersebut. Walaupun beberapa anggota
lainnya berteriak agar jangan dipukul, namun kejadian pemukulan sudah terlanjur
terjadi.
Akibatnya anggota yang awalnya menyeret mahasiswa gadungan
tadi langsung berbalik menyerang polisi dalmas tersebut, dan berteriak jika
yang dia pukul itu adalah perwira mereka.
Karena saling jengkelnya, salah satu anggota preman yang
memakai baju jaket jenis kupluk, langsung menarik kepalanya, sambil memaki,
“babi kau” dan lainnya berteriak, “perwira aku itu, brimob itu,” dan anggota
polisi yang memakai seragam berteriak jika mereka tidak tahu jika yang dipukuli
adalah anggota polisi dan seorang perwira.
Tapi pria yang memakai baju kupluk tersebut, rupanya tidak
puas dan dengan gaya “thai boxing” kepala anggota Dalmas langsung dihantam
pakai lututnya, dan anggota tersebut langsung tersungkur jatuh.
Pria yang memakai baju preman jenis kupluk tersebut langsung
ditarik dan dimarahi oleh rekan lainnya, “aku dipukuli sama itu, anjing,” ujar
pria yang memakai kupluk tersebut. Anggota Dalmas itu berusaha utnuk meminta
maaf kepada rekannya, “Kau minta maaf, madio (ma dia) bukan sama aku.” ujar
rekannya.
Seorang anggota Polwan mencoba melarang pengambilan gambar
dan ternyata ditujukan kepada sekelompok wartawan yang sedang berdiri di
sekitar lokasi kejadian. Berikut videonya yang tersebar di sosial media.
Kejadian ini diperkirakan untuk membuat sebuah skenario jika ada anggota mahasiswa yang tertangkap, namun karena kurangnya koordinasi, skenario tersebut langsung buyar ketika perwira Brimob tersebut langsung kena pukul anggota Dalmas.
Diduga video tersebut kejadiannya di Jambi, saat aksi
unjukrasa menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja, pada Selasa 20 Oktober digelar
serentak seluruh Indonesia.
Simak video lengkapnya di unggahan akun media sosial twitter
milik @Lini_ZQ dengan keterangan:
"Footage wajib ditonton! Seorang perwira nyamar jdi
massa aksi pakai almet, dianggap provokatif oleh polisi berseragam Ditangkap
& Dipiting.
Teman sesama non seragam belain sampai pukul2an sama yg
berseragam dan teriak ‘itu perwiraku woy’. Apa yg bisa kita simpulkan dr video
ini?"
Footage wajib ditonton!
— Batalkan Omnibus Law! (@Lini_ZQ) October 20, 2020
Seorang perwira nyamar jdi massa aksi pakai almet, dianggap provokatif oleh polisi berseragam Ditangkap & Dipiting
Teman sesama non seragam belain sampai pukul2an sama yg berseragam dan teriak ‘itu perwiraku woy’
Apa yg bisa kita simpulkan dr video ini? pic.twitter.com/KsJGQjlk3N