SWARAKYAT.COM - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berencana menggelar demonstrasi pada Kamis (8/10). Mereka akan menyuarakan penolakan RUU Omnibus Law Cipta Kerja usulan pemerintah yang baru saja disahkan DPR.
Hal itu disampaikan Koordinator Media Aliansi BEM SI, Rizky
Ramadhany. Ia mengaku belum menentukan lokasi demonstrasi nanti. Ia hanya
mengatakan bahwa aksi unjuk rasa bakal melibatkan mahasiswa dalam jumlah besar.
"Rencananya tanggal 8 untuk aksi nasional," ungkap
Rizky mengutip CNNIndonesia.com, Selasa (6/10).
"Untuk aksi nasional itu umumnya banyak datang
berpartisipasi, apalagi dengan urgensi yang ada saat ini. Untuk BEM SI sendiri
setiap aksi mengajak seluruh mahasiswa PTN dan PTS yang masuk ke dalam
BEM," jelasnya.
Ia mengatakan mahasiswa bakal menyuarakan penolakan UU Cipta
Kerja yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat. Slogan mosi tidak percaya juga
akan disuarakan kepada pemerintah dan DPR.
"Secara keseluruhan [menuntut penolakan UU Cipta
Kerja], dengan mosi tidak percaya dan ketidakberpihakan pemerintah terhadap
rakyat Indonesia," lanjutnya.
Sebelumnya Aliansi BEM SI menyerukan mosi tidak percaya
kepada DPR dan Pemerintah pada Minggu (4/10). Mereka menilai Pemerintah dan DPR
berpotensi hak hidup rakyat dan lingkungan karena mengesahkan RUU Omnibus Law
Cipta Kerja.
Mahasiswa juga menilai pemerintah telah serta gagal
menanggulangi pandemi virus corona (Covid-19) yang sudah sekian bulan mewabah
di tanah air.
Penolakan tidak hanya datang dari kelompok mahasiswa, tetapi
juga dari kalangan buruh. Sejumlah serikat buruh sudah sejak jauh hari menolak
dan akan menggelar mogok nasional.
DPR sendiri mempercepat pengesahan RUU Omnibus Law Cipta
Kerja menjadi hari Senin (5/10). Menurut fraksi Demokrat yang menolak RUU
tersebut, rapat paripurna pada Senin kemarin digelar mendadak.[]