Selain Edhy, KPK juga menetapkan 6 tersangka lainnya. Namun,
dua di antaranya masih buron. Mereka adalah Amiril Mukminin (AM) dan Andreau
Pribadi Misata (APM). "KPK mengimbau kepada dua tersangka yaitu APM dan AM
untuk dapat segera menyerahkan diri ke KPK," kata Wakil Ketua KPK, Nawawi
Pomolango dalam konferensi pers, Jakarta Selatan, Kamis dini hari, 26 November
2020.
Andreau Pribadi Misata merupakan staf khusus Menteri KKP,
Edhy Prabowo, sekaligus Pelaksana Tim Uji Tuntas (Due Diligince). Ia disebut
memegang peranan penting dalam ekspor benih lobster, termasuk penunjukkan
perusahaan jasa kargo.
Sejumlah sumber Tempo menuturkan, Andreau beberapa kali
mengatur pertemuan dengan para eksportir lobster, termasuk dalam pembentukan
Perkumpulan Pengusaha Lobster Indonesia (Pelobi). Andreau juga disebut-sebut
berperan dalam penunjukan PT Aero Citra KArgo sebagai penyedia jasa tunggal
lobster ke luar negeri melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Andreau sempat menjadi calon anggota DPR dari PDIP dalam Pemilu
2019. Gagal dalam pemilihan legislatif, dia masuk sebagai Staf Khusus Menteri
Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo pada Februari-Maret 2020. "Saat itu
sedang masa pembahasan aturan ekspor benih lobster," kata seorang sumber
seperti dikutip dari Koran Tempo edisi hari ini.
Selain menjadi calon anggota legislatif, Andreau menjadi
anggota tim pemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Dalam akun Instagram-nya,
Andreau memajang swafoto bersama Presiden Joko Widodo dan ketua tim kampanye
saat itu, Erick Thohir. Dia juga memamerkan foto bersama politikus senior PDIP,
Aria Bima, yang ia sebut sebagai mentor dalam berpolitik. []