"Bukan dihalangin, sudah diturunin dipasang lagi. Dan
hari ini saya turunkan semua. Hari ini saya operasi menurunkan semua spanduk,
semua spanduk jangan cuma spanduk HRS doang, seluruh spanduk yang melanggar
kita lakukan tindakan penurunan, kita tertibkan," kata Kasatpol PP DKI
Jakarta, Arifin kepada wartawan, Senin (23/11/2020).
"Tidak ada dihalangin, nggak ada dihalangin. Yang tadi
saya katakan spanduk itu pernah diturunkan tapi dipasang lagi, bukan dihalangi,
bahasanya salah kalau dihalangin. Kalau halangan kita mau turunin dihalangi
jadi nggak bisa, kan jadinya begitu. Kalau amannya udah diturunin, kemudian
besok lusa dipasang lagi itu bukan dihalangi. Bahasanya bukan dihalangi,"
imbuhnya.
Arifin mengatakan saat ini semua spanduk yang bergambar Habib Rizieq telah diturunkan. Arifin menyatakan pihaknya telah melakukan tindakan penurunan.
"Kita sudah lakukan penurunan, kita sudah lakukan
penurunan. Kalau dipasang lagi ya kita turunkan lagi. Apanya yang loyo? Kalau
orang yang nggak pakai helm kan masih ada juga nggak pakai helm. Loyo nggak
itu? Jadi kita bukannya nggak bertindak. Orang diturunkan dipasang lagi. Kita
udah turunkan pasang lagi, jadi ini kegiatan udah rutin untuk penurunan spanduk
itu," kataya.
Lebih lanjut, Arifin mengatakan Satpol PP terlibat dalam pencopotan
baliho tersebut. Penurunan baliho bergambar Habib Rizieq itu dilakukan oleh
petugas gabungan.
"Dan kalau kemudian TNI kemarin yang menurunkan kan ada
anggota Pol PP juga. Orang gabungan kok, nggak terlihat aja. Liat aja di video
itu kan ada anggota kita, hadir juga itu," ucapnya.
Semua baliho dan spanduk yang tidak memiliki izin akan
diturunkan. Arifin meminta agar warga patuh dengan aturan yang ada di Ibu Kota.
"Prinsip semua spanduk, reklame yang melanggar tetap
kita tertibkan. Kita tentunya harapan mereka semua semua agar mematuhi
peraturan daerah, kita jaga kota Jakarta ini untuk menjadi kota yang tertib,
teratur, indah jadi semua pihak punya tanggungjawab yang sama untuk menjaga
kota Jakarta yang kita cintai," jelasnya.
Untuk diketahui, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman
mengungkapkan Satpol PP DKI dihadang oleh FPI saat hendak menurunkan baliho
Rizieq. Bahkan massa meminta agar baliho tersebut dipasang lagi.
"Kemudian karena (yang) turunkannya Pol PP kemudian
dihadang oleh FPI, kemudian didemo suruh pasang lagi," kata Dudung di
Kodam Jaya, Jalan Mayjen Sutoyo, Cililitan, Jakarta Timur, Senin (23/11).
Dudung mengecam tindakan FPI yang menghadang dan
memerintahkan Satpol PP memasang kembali baliho Habib Rizieq. Dudung tidak
ingin ada organisasi yang meresahkan masyarakat dengan tidak menaati hukum yang
berlaku di Tanah Air.
"Lah emang dia ini siapa. Dia ini siapa, organisasi
apa? Kok pemerintah yang jelas-jelas Pol PP kok ya, pemerintah itu jelas
organisasinya ya, strukturnya sudah jelas, kok bisa takut sama mereka (FPI).
Mereka (FPI) itu siapa?" tegas Dudung.
"Saya tidak ingin ada keresahan-keresahan dengan
membuat aturan-aturan yang menurut dianya sendiri. Ini negara hukum, harus ada
ketetapan hukum yang benar," imbuhnya.[]