Kericuhan berawal saat ratusan massa yang melakukan unjuk
rasa dengan mengibarkan bendera bintang kejora dibubarkan oleh aparat
kepolisian.
Dikutip dari Antara, massa yang tidak terima dibubarkan
langsung melempar aparat kepolisian dengan batu dan botol sehingga massa
dipukul mundur dengan tembakan gas air mata.
Massa yang dipukul mundur semakin brutal dan terus melempar
aparat kepolisian dengan batu dan botol.
Bahkan massa juga menembakkan kembang api ke arah aparat kepolisian. Dalam aksi tersebut empat anggota polisi dan satu orang wartawan Antara Foto mengalami luka akibat terkena lemparan batu sehingga dilarikan ke rumah sakit TNI Angkatan Laut guna mendapat perawatan.
Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan saat
dikonfirmasi membenarkan bahwa suatu anggota Polres, tiga anggota Brimob, dan
satu wartawan luka dalam kericuhan tersebut.
Dia mengatakan, kericuhan berawal saat sekelompok massa yang
menamakan dirinya West Papua Nugini yang hendak melakukan long march dari Yohan
Klademak menuju kantor Wali Kota untuk melakukan aksi peringatan kemerdekaan.
AKBP Ary Nyoto mengimbau agar membubarkan diri sehingga
terjadi gesekan dan pelemparan batu hingga melukai anggota kepolisian dan juga
wartawan.
"Kami sudah mengamankan beberapa orang terkait aksi
tersebut. Situasi sudah dikendalikan," ujarnya.***