Politisi PDIP ini mengatakan penjemputan Imam Front Pembela
Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) terkesan dibesar-besarkan.
"Penjemputan itu terlalu dibesar-besarkan ya.
Mengganggu ketertiban umum, lalulintas warga lainnya kan jadinya
terganggu," ujar Masinton kepada wartawan di Jakarta, Selasa (10/11/2020).
Menurut politisi PDI Perjuangan ini, secara nyata terlihat
sudah terjadi pelanggaran protokol kesehatan. "Melanggar protokol
kesehatan, kerumunan orang-orang terlihat jelas. Seharusnya tidak terjadi
kerumunan massa, selain sudah melanggar protokol kesehatan, juga bisa
menyebabkan terjadinya sebaran virus corona," ungkapnya.
Masinton menambahkan, penjemputan yang dilakukan massa
simpatisan HRS tersebut sangat jelas terjadi pembiaran, sehingga kumpulan massa
tak dapat dihindiri, dan membuat aparat keamanan kewalahan.
"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga membiarkan adanya
penjemputan dalam jumlah massa yang besar itu, kan tidak boleh seperti
itu," pungkas Masinton. []