Kalimat 'ruwet', 'ruwet' Jokowi semakin menggema baik ke
seantero negara maupun ruang istana. Terjepit oleh kepentingan para pencari
keuntungan dari "all the president's men". Termasuk cara kerja
Menteri yang berantakan. Hilang visi dan koordinasi.
Edhy Prabowo adalah tangan kanan Prabowo. Penangkapannya
cukup aneh. Apakah menjadi bagian dari skenario Presiden atau bukan?
Pertanyaan yang wajar mengingat KPK tak bisa lepas dari
peran Dewan Pengawas yang tak lain adalah "orangnya" Presiden. Jika
bukan, maka artinya ada musuh dalam selimut yang sukses menerobos istana.
Kementerian di bawah Edhy Prabowo menjadi sarang bisnis
Gerindra. Sebagaimana menteri dari parpol lain juga membawa misi kepentingan
partai khususnya dalam menghimpun dana.
OTT Menteri bernilai politis untuk mematikan semua jalinan
bisnis ikutannya. Ini akan menjadi tekanan dan ancaman bagi Prabowo Subianto
yang sudah berupaya menjadi "anak manis".
Ada keretakan Prabowo dengan Jokowi. Juga mungkin dengan
Megawati yang membawa Prabowo. Tapi bukan mustahil pula ada keretakan antara
Jokowi dengan Megawati yang jengkel melihat Jokowi tak kunjung mereshuffle
kabinet. Megawati tak puas atas peran yang dinilainya kecil.
JK bersama Golkar sudah mulai bermain. JK menyatu bersama
HRS dan Anies. Golkar dukung pencabutan RUU HIP dari Prolegnas Prioritas 2021.
Sementara Nasdem lebih dulu "hengkang" dengan mengelus-ngelus Anies.
Sesuatu yang tabu untuk kepentingan Jokowi ke depan.
Ketika polisi babak belur disorot sebagai alat kekuasaan,
TNI begitu bagus di depan rakyat. Teori perimbangan sebagaimana dimainkan orde
lama dahulu menghendaki TNI yang tidak terlalu kuat. Pelemahan menjadi
keniscayaan. TNI harus dibuat babak belur pula di depan rakyat. Kasus ancaman
Panglima TNI, baliho Pangdam, dan karangan bunga Makodam adalah momen untuk
meruntuhkan wibawa TNI.
Kini Edhy Prabowo, istri dan petinggi KKP telah tertangkap.
Entah apa peran Ngabalin yang ikut sepesawat dari Amerika tetapi kemudian dilepas.
Mata-matakah?
Ada agenda apa pula di Amerika? Menjadi sensitif dalam
pertarungan global dengan kepentingan China di Indonesia.
Peristiwa ini menyimpan misteri pertarungan politik di
Istana.
Ada episode lanjutan yang bakal jauh lebih menarik.
Pembersihan atau penggulingan kekuasaan dari dalam? Semua mungkin saja.
Oleh: Rizal Fadillah (Pemerhati politik dan kebangsaan)