SWARAKYAT.COM - Pembawa acara Mata Najwa, Najwa Shihab menunjukkan sebuah foto yang menggemparkan masyakarat.
Pantauan TribunJakarta.com foto tersebut, merekam sosok
terduga pelaku pembakaran Halte Sarinah saat demo menolak Omnibus Law
berlangsung.
Berbeda dengan foto yang telah beredar sebelumnya, kali ini
terduga pelaku jauh terlihat lebih jelas.
“Foto pelaku pembakaran yang jauh lebih jelas dari yang beredar,” ucap Najwa Shihab dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Najwa Shihab, pada Kamis (5/11/2020).
“Kalau ini jarak dekat dari salah satu terduga pelaku,”
“Ada beberapa rangkaian foto yang dari jarak dekat,” imbuhnya.
Di foto tersebut, tampak seorang pria berbaju serba hitam.
Pria berbadan gempal itu mengenakan topi dan masker.
Najwa Shihab menjelaskan foto tersebut diambil dari saksi
mata yang berada di lokasi pembakaran Halte Sarinah.
“Jauh lebih jelas, kami menerima itu dari sejumlah saksi
mata,” kata Najwa Shihab.
Najwa Shihab kemudian meminta tanggapan Deputi VII Badan
Intelijen Negara (BIN) Wawan Purwanto terkait sosok di foto tersebut.
Wawan Purwanto menjelaskan peristiwa anarkisme di sejumlah
tempat saat demonstrasi berlangsung, dilakukan secara sistematis.
Menurutnya perusakan di beberapa tempat umum seperti halte
hingga pos polisi merupakan penyerangan yang sudah direncanakan.
“Secara sistematis dia sudah merencanakan, mereka cenderung datangnya lebih sore,” kata Wawan Purwanto.
“Mereka mencari celah untuk melakukan penyerangan,”
“Ini by design,” imbuhnya.
Saat ditanya Najwa Shihab terkait siapa sosok yang dimaksud
oleh Wawan Purwanto, pria itu menyinggung kelompok Anarko.
“By design siapa Pak Wawan?” tanya Najwa Shihab.
“Ini tentunya suatu satu kelompok, kelompok Anarko
terdektisi sejak awal memang seperti itu,” jawab Wawan Purwanto.
“Jadi BIN menduga ini oleh kelompok Anarko?” tanya Najwa
Shihab.
“Iya salah satunya,” kata Wawan Purwanto.
Tak sepakat dengan pihak BIN, Direktur Eksekutif Lokataru
Haris Azhar mengatakan jarang melihat anggota Anarko bertumbuh gempal seperti
di foto tersebut.
“Engga tau ya, ada yang gemuk, saya jarang lihat kelompok Anarko gemuk, biasanya kurus-kurus,” ucap Haris Azhar.
Gelombang unjuk rasa penolakan atas disahkannya
Undang-undang Cipta Kerja oleh DPR RI terjadi di berbagai daerah, tak
terkecuali di Jakarta.
Unjuk rasa tak hanya dilakukan oleh kaum buruh.
Mahasiswa hingga pelajar juga turun ke jalan sebagai bentuk
protes atas UU Cipta Kerja yang disahkan DPR secara senyap dan penuh
kontroversi.
Hari ini menjadi puncak dari unjuk rasa menolak UU Cipta
Kerja yang berujung kericuhan di sejumlah titik.
Berikut TribunJakarta.com merangkum beberapa kericuhan yang
terjadi di Jakarta saat aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja.
1. Halte Sarinah Dibakar
Halte TransJakarta Sarinah di Jalan Raya MH Thamrin, Gambir, Jakarta Pusat, dibakar massa, Kamis (8/10/2020) sore.
Pengamatan TribunJakarta.com pukul 17. 41 WIB, api melalap
area masuk halte bus.
Kobaran api yang melalap Halte TransJakarta tampak cukup
besar.
Kepulan asap hitam membumbung di sekitar jalan tersebut.
Sebagian besar kaca-kaca halte juga dipecahkan massa.
Sementara api berkobar, massa yang mayoritas mahasiswa masih
belum meninggalkan sekitaran Jalan MH Thamrin membuat jalan tersebut lumpuh.
Anggota polisi berjaga-jaga di sekitar lokasi dengan membentuk barisan untuk memblokade massa.
Sebelum membakar halte, pengamatan Wartawan
TribunJakarta.com di lokasi pukul 16.26 WIB pada sejumlah fasilitas umum turut
dirusak massa.
Terlihat pos polisi di Jalan MH Thamrin, tepatnya di
seberang Gedung Jaya rusak. Kaca-kaca pos pecah.
Sejumlah kamera CCTV yang terpasang di atas pos turut
dirusak.
Sementara itu lampu merah di seberang pos juga dirusak oleh
massa.
Mereka juga membakar sejumlah cone dan pagar seng.
Mereka juga berbuat vandalisme dengan mencorat-coret
fasilitas umum.
2. Pos Polisi Patung Kuda Dibakar
Tak hanya Halte TransJakarta Sarinah, pos polisi Patung Kuda
di Jalan Medan Merdeka Barat juga turut jadi sasaran amuk massa.
Diwarnai kericuhan, sejumlah massa membakar pos polisi yang
ada di Patung Kuda, sore tadi.
Pantauan TribunJakarta.com, sekitar pukul 17.00 WIB, suasana
di Patung Kuda Jalan Medan Merdeka Barat, tampak porak poranda.
Serpihan bebatuan, bekas lemparan massa aksi berserakan di
bawah Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Patung Kuda.
Kawat berduri yang sudah dipasang tampak sudah tidak berdiri lagi.
Terlihat, pos polisi yang ada di lokasi sudah hangus
terbakar.
Meski api sudah padam, namun asap masih tampak mengepul di
sisa-sisa bangunan yang hangus tersebut.
Sejumlah massa sempat berlarian. Sebagian diantaranya
bergerak ke arah Sarinah.
3. Kantor Kementerian ESDM Dirusak
Kericuhan yang terjadi dalam unjuk rasa menolak UU Cipta
Kerja di Jalan Medan Merdeka Barat juga merembet ke Jalan Medan Merdeka Selatan.
Bahkan, Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jalan Medan Merdeka Selatan juga dirusak massa.
Terpantau pada pukul 17.50 WIB, kantor Kementerian ESDM
dalam kondisi rusak di bagian gerbangnya.
Bahkan, huruf-huruf pada papan nama bangunan yang
bertuliskan ‘Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral’ beserta alamatnya juga
sudah terlihat hancur.
Beberapa bagian pagar besi yang melingkari gedung tersebut
pun terlihat jebol usai dirusak massa.
Tak hanya merusak bagian gerbang, massa aksi juga merusak
bangunan utama Kantor Kementerian ESDM.
TribunJakarta.com memantau, salah satu bagian yang rusak
parah ada di lobby depan gedung.
Kaca di depan lobby tersebut tampak porak poranda usai
terkena lemparan batu oleh massa aksi.
4. Ekskavator MRT Dibakar
Sejumlah peralatan konstruksi MRT Fase 2 tak luput dari amuk
massa aksi tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Corporate Secretary PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin
mengatakan, ada dua mini ekskavator yang dibakar pendemo.
Adapun pembakaran terjadi di depan Kantor Sinarmas Land
Plaza, Menteng, Jakarta Pusat.
Selain membakar sejumlah alat berat, pendemo juga merobohkan
pagar proyek.
“Beberapa peralatan konstruksi MRT Fase 2 terdampak di
antaranya dua perangkat Mini Excavator milik kontraktor CP201 dan pagar proyek
yang rubuh,” ucap Kamal dalam pesan singkatnya, Kamis (8/10/2020).
Adanya kericuhan di sejumlah titik juga membuat rute MRT
Jakarta diperpendek.
Sementara waktu, MRT Jakarta hanya beroperasi dari Stasiun
Lebak Bulus hingga Stasiun Dukuh Atas BNI.
5. Buruh Sweeping Kawasan Industri Pulogadung
Massa buruh di Kawasan Industri Pulogadung, Cakung, Jakarta
Timur lakukan sweeping ke sekitaran pabrik dalam aksinya menolak pengesahan
Undang-Undang Cipta Kerja.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, sekitar 7 ribu buruh
turun langsung dan berkumpul di bundaran pajak Kawasan Industri Pulogadung
sejak Kamis (8/10/2020) pagi.
Koordinator Forum Buruh Kawasan, Hilman Firmansyah
mengatakan para buruh ini akan melakukan konvoi lebih dulu.
Mereka memastikan bila para buruh di Kawasan Industri
Pulogadung melakukan mogok kerja serentak sesuai kesepakatan bersama.
Sedari awal, Hilman menuturkan para buruh akan bergerak menuju
Gedung DPR/MPR RI guna menyampaikan aspirasi.
Namun, sejauh ini masih terkendala akibat penjagaan ketat di
lokasi dari pihak TNI dan Polri.