Begini ya kalau kasus EP (Edhy Prabowo) ini diprediksi bakal
menyurutkan popularitas Pak Prabowo atau meng-erosi (mengikis) Gerindra, kok
rasanya enggak begitu amat ya, paling hanya sedikit menggoyang di masyarakat
perkotaan, itu pun nanti juga mereka akan lupa pas Pileg dan Pilpres.
Gak percaya? Saya ini hari2 sama orang kecil di daerah, saya
tanya dari 10 orang ngerti nggak ada menteri ketangkep KPK, hanya 1 yg ngerti
itu juga gak paham dari partai mana.
Kok bisa rakyat kecil di daerah nggak ngerti hiruk pikuk di
Jakarta? Yah buat rakyat kecil apapun yg terjadi dengan politik atau korupsi yg
dilakukan mereka sudah sebodo teing alias bodo amat, wong mikir cari makan saja
sudah susah, ngapain mereka ngurusin mereka yg selama ini memang jadi budaya di
kalangan pejabat dan orang partai. "Bukannya dari dulu pejabat itu memang
tuakang korupsi Bu," malah ada yg jawab
apatis kayak gitu.
Masyarakat kita ini sudah kayak anak yatim-piatu dan gak
peduli. Lihat saja dari survei mana pun menyebutkan bahwa PDIP kadernya paling
banyak yg korupsi, tapi buktinya PDIP tetap menang dua kali Pileg dan Pilpres.
Bahkan di daerah Pilkada juga mereka merajai.
Mengapa PDIP selalu menang, meski juara korupsi? Karena
mesin partai mereka jalan. Kader2 mereka sampai di desa2 dan sangat militan,
serta bisa mempengaruhi orang Desa bahwa partai mereka benar2 partai pro rakyat
..bla ..bla...istilahnya mereka punya sales2 yg handal dan bisa merangsek
orang2 di kampung.
Nah setelah PDIP yg punya kader militan itu PKS, jangan
salah PKS sudah merangsek lho di daerah-daerah, hanya karena PKS berbasis agama
jadi memang tidak sebebas diterima seperti partai nasionalis. Misalnya orang NU
gak bakal gampang ikut PKS karena di mata orang NU, PKS itu partainya orang2 yg
dikit2 ngomong bid'ah (ini saya ngomong apa adanya lho survei di masyarakat
langsung).
Nah Gerindra termasuk Pak Prabowo akan bisa seperti yg saya
ramalkan di atas (tidak tererosi kasus EP), kalau segera berbenah menciptakan
kader2 militan seperti PDIP dan PKS, dan tugas kader2 ini mengeleminir isu-isu
termasuk seperti kasus EP.
Tapi kalau saya lihat Gerindra sekarang kader di bawahnya
masih jauh dari militan, semu pada asyik ngomong di medsos. Ayo kalau Partai
kalian tidak mau mengecil dan Pak Prabowo tetap punya peluang jadi Presiden, segera ciptakan kader2
militan yg keluar masuk kempung, seperi kader PDIP dan PKS.
Wis gitu aja, saya ngomong apa adanya ya ...diterima ya
syukur, gak diterima yo nanti yg menang PDIP lagi dan nomer 2 PKS😁😁.
Note:
Kalau ada yg tererosi itu saat ini hanya batin Pak Prabowo
sebetulnya, karena EP ini anak ideologis dan kesayangan, serta kepercayaan Pak
Prabowo. Wis pokoknya segala-galanya dah, cinta mati ...
EP yg pecatan Akmil ini diangkat Pak Prabowo menjadi seprinya (asisten pribadi -red),
sejak Pak Prabowo masih jadi suami Mbak Titik. Dan hampir tiap hari EP ini
bersama Pak Prabowo.
Mungkin hanya pas jadi menteri ini saja EP nggak tiap hari
bersama Pak Prabowo ....ah sudahlah lagi males nulis soal hubungan EP dengan
Pak Prabowo.
(Naniek S Deyang)