"Kami tegaskan hingga saat ini, Komnas HAM belum
mengeluarkan rekomendasi apapun, kami masih berproses mendetailkan insiden
ini," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam saat konferensi pers pada
Senin, 28 Desember 2020.
Anam mengatakan beberapa pekan terakhir, lembaga ini telah
mewawancarai sejumlah orang mulai dari kubu FPI, penyidik Polda Metro Jaya,
Bareskrim, dokter forensik, bahkan Jasa Marga sebagai pengelola jalan tol.
Komnas juga telah turun ke lapangan untuk mewawancarai saksi
masyarakat yang melihat peristiwa dan memeriksa CCTV di KM 50 Tol
Jakarta-Cikampek. "Kami juga sudah memperoleh rekaman di jalan tol sebelum
kejadian dan sesudah kejadian," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung
Hapsara.
Komnas HAM juga memperoleh proyektil peluru dan bekas
pecahan mobil yang diperoleh dari lapangan. Komnas HAM mengantongi bukti-bukti
ini sebab mereka turun ke lokasi di hari yang sama saat insiden tersebut
terjadi. "Kami turun sebelum ada voice note yang beredar di masyarakat,"
kata Anam.
Anam mengatakan proyektil dan selongsong ini akan diuji
balistik. Ia berjanji uji balistik ini akan terbuka. Anam mengatakan dari hasil
pemeriksaan lapangan ada tujuh proyektil dan empat selongsong. "Kami
berjanji akan menggelar uji balistik secara terbuka dan transparan," kata
dia.