DI samping itu, media berbasis di Doha, Qatar, ini juga
mengungkap data hasil riset terkait pengaruh 10 jenis vaksin terhadap imunitas
tubuh.
Hasilnya, Vaksin Sinovac pengaruhnya masuk kategori low
(rendah), sementara beberapa merek vaksin lain masuk kategori moderat atau
94-95 persen seperti Vaksin Pfizer dan Moderna.
Pfizer dan Moderna adalah vaksin buatan Amerika Serikat.
Al Jazeera mengungkap fakta itu berdasarkan data riset yang
dilakukan reuters.
Berdasarkan data yang diungkap Al Jazeera, ada 20 negara
(tidak termasuk Uni Eropa) yang telah memesan vaksin untuk mengatasi pandemi
Virus Corona atau Covid-19.
Ke-20 negara yang telah memesan vaksin tersebut adalah Amerika
Serikat, Jepang, Inggris, Italia, Denmark, Belanda, Prancis, Kanada, China,
Brasil, Meksiko, Argentina, India, Spanyol, Australia, Indonesia, Uzbekistan,
Mesir, Nepal, dan Israel.
Data reuters menunjukkan bahwa ada 10 jenis Vaksin Virus
Corona yang siap dan telah diproduksi sejumlah perusahaan farmasi dari sejumlah
negara seperti Inggris, Amerika Serikat, Jerman, dan China.
Ke-10 jenis Vaksin Virus Corona tersebut adalah sebagai
berikut:
1. AstraZeneca (Inggris)
2. Cansino Bilogics
3. Gamaleya Reserach Institute
4. Inovio-Cepi (Amerika Serikat)
5. Johnson & Johnson Barda Janssen
6. Moderna (Amerika Serikat).
7. Novavax (Amerika Serikat).
8. Pfizer-Biontech (Amerika Serikat-Jerman)
9. Sinopharm-Beijing Institute of Bilogical Products (China)
10. Sinovac (China)
Berdasarkan tabel di bawah ini dipaparkan dampak ke-10 jenis vaksin tersebut terhadap imunitas
tubuh relawan uji coba.
Sekadar contoh, Vaksin Moderna berdampak 94,5 % terhadap
imunitas tubuh. Vaksin Pfizer berdampak 95 % terhadap imunitas tubuh.
Tetapi, Sinovac memiliki dampak terhadap imunitas tubuh yang
masuk kategori low atau rendah.
Lebih lengkap bisa dilihat dalam tabel di bawah ini.
Al Jazeera juga mengungkap tabel negara-negara mana saja
yang telah memesan 10 jenis vaksin.
Hasilnya, hanya Indonesia yang memesan Vaksin Sinovac buatan
China.
Indonesia memesan 40 juta Vaksin Sinovac.
China sendiri justru memesan vaksin AstraZeneca buatan
Inggris sebanyak 200 juta.
Lebih lengkap bisa dilihat dalam tabel di bawah ini.
(*)