"Ada apa dengan bangsa ini. Di sana ada orang tua
menangis karena anaknya ditembak mati. Di sini ada yang mencaci. Bukankah dalam
ajaran Islam, diajarkan bagaimana menjaga perasaan siapa pun," kata Buya
Yahya dalam kanal Al-Bahjah TV di YouTube.
Pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah Al-Bahjah ini
mengingatkan umat baik yang membenci FPI atau mencintai FPI sudah waktunya
mengadu kepada Allah. Minta Allah menunjukkan kebenaran yang sesungguhnya.
Berhentilah memberikan komentar-komentar yang tidak jelas.
Buya Yahya meminta jangan biasakan berbicara yang kita tidak
tahu pasti dan tidak jelas. Jangan bicarakan hal-hal semacam ini dengan
praduga. Sebab, akan timbul berbagai prasangka, lalu permusuhan.
Kejadiannya, kata Buya Yahya, sudah sangat jelas. Enam
pemuda laskar FPI ini ditembak mati. Kemudian yang menembak juga sudah jelas
ada. Hanya prosesnya seperti apa kita tunggu.
"Kita tidak perlu spekulasi bercerita. Keterangan dari
FPI juga sangat jelas rinci. Keterangan yang lain (polisi) juga ada. Namun, ini
yang menjadikan kita dibuat seperti bermusuhan. Belum apa-apa sudah caci maki,
olok-olokan dan seterusnya," ucapnya.
Bila pihak kepolisian maupun FPI memberikan pembelaan dan menjelaskan sesua
kenyataannya, silakan. Namun, jangan semuanya mudah mencaci dan mengolok,
apalagi sampai mendustakan.
Buya Yahya mengimbau umat Islam untuk tenang dan menunggu
prosedur hukum yang sedang berjalan.
"Ayo kita ikuti semuanya, umat Islam wajib mohon kepada
Allah kebatilan yang tidak bisa Anda hentikan dengan tenaga Anda, pasti akan
Allah hentikan bila kita semua memohon kepada Allah dengan
sungguh-sungguh," tutupnya. (*)