Sejumlah laporan media yang mengutip pernyataan polisi
mengait-ngaitkan sekelompok orang tak dikenal itu dengan pendukung Habib Rizieq
Shihab.
Tetapi Ketua Bantuan Hukum Front Pembela Islam Sugito Atmo
Prawiro sangat berhati-hati menanggapi kasus ini. Dia mengatakan kepada
Suara.com, "Kalau misalnya itu (disebutkan) laskar FPI, ini yang perlu
saya cek. Setahu saya, FPI organisasi terbuka, kelaskarannya tertata."
Dalam pemberitaan sejumlah media disebutkan, sekelompok
orang tak dikenal itu menghadang polisi yang membawa rombongan Habib Rizieq dan
keluarga. Dan disebutkan pula di antara sekelompok orang itu ada yang membawa
senjata api untuk menyerang aparat.
"Ini yang perlu betul-betul dicek kebenarannya,"
kata Sugito.
Sepengetahuan Sugito, anggota FPI tidak ada yang memiliki
senjata api: pistol. Sugito khawatir terjadinya peristiwa itu untuk semakin
menyudutkan FPI. "Ini mengkhawatirkan, jadi memunculkan FPI."
Sugito menekankan, "tidak hanya sekedar senjata,
peristiwanya itu seperti apa, apa betul menyerang atau tidak, itu perlu
dicek."
"Orangnya saya belum tahu, saya mesti cek."
Sugito mengusulkan untuk mengungkap peristiwa tersebut perlu
dilakukan oleh tim independen.
Beberapa waktu yang lalu, Kapolda Metro Jaya Inspektur
Jenderal Fadil Imran mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 00.30 WIB
tadi di jalan tol Jakarta-Cikampek, kilometer 30.
"Penyerangan terhadap anggota polisi yang sedang
melaksanakan tugas penyelidikan terkait rencana pemeriksaan MRS (Muhammad
Rizieq Shihab) yang dijadwalkan berlangsung hari ini jam 10.00 WIB."
Fadil menduga peristiwa itu berkaitan dengan rencana polisi
memeriksa Habib Rizieq di Polda Metro Jaya.
Sebelumnya, polisi mendapat kabar akan ada massa yang
mengawal Habib Rizieq dari media sosial dan isu ini sedang diselidiki.
"Terkait hal tersebut Polda Metro Jaya menyelidiki
kebenaran informasi tersebut dan ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti
kendaraan diduga adalah pengikut MRS. Kendaraan petugas dipepet lalu kemudian
diserang. Dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam sebagaimana yang
rekan rekan lihat di depan ini," kata dia.
Fadil mengatakan karena merasa terancam, polisi melakukan
tindakan.
"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena
diserang melakukan tindakan tegas terukur sehingga terhadap kelompok yang
diduga pengikut MRS berjumlah sepuluh orang. Kelompok MRS yang melakukan
penyerangan meninggal dunia sebanyak 6 orang," kata dia. []