Pihaknya memiliki kewajiban melakukan pengamanan karena
Mahfud MD adalah salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang sudah semestinya
dijaga dari berbagai ancaman.
"Ini sudah menjadi tugas dan tanggung jawab utama
seluruh kader Banser untuk melindungi para kiai, dan juga tokoh-tokoh NU dari
ancaman atau gangguan yang datang. Dengan demikian tanpa diminta pun kita pasti
akan beri perlindungan," kata Gus Yaqut, panggilan akrabnya dalam pernyataan
tertulis, di Jakarta, Rabu (2/12/2020).
Pengepungan rumah orang tua Menteri Koordinator Politik,
Hukum dan Keamanan Mahfud MD oleh ratusan orang, di Pamekasan, Jawa Timur,
Selasa (1/12) siang, memicu keprihatinan banyak kalangan.
Penjagaan Banser di rumah di daerah Bugih, Pamekasan, yang
kini sehari-hari ditinggali ibunda Mahfud MD itu akan terus dilakukan hingga
kondisi benar-benar dinilai aman.
Untuk pengamanan, kata Gus Yaqut, pihaknya menerjunkan
anggota Banser dari wilayah Pamekasan dan sekitarnya.
"Mereka akan bertugas bergantian dan berkoordinasi
dengan aparat kepolisian setempat," katanya sebagaimana dilansir Antara.
Gus Yaqut sangat prihatin atas terjadinya aksi pengepungan
di rumah Mahfud, sebab selama ini rumah di Pamekasan tersebut bukan dihuni oleh
Mahfud, namun oleh orang tuanya.
Ia mengatakan bahwa cara-cara menyampaikan aspirasi dengan
mendatangi rumah seseorang tanpa izin juga tak bisa dibenarkan.
Lebih-Lebih, lanjut dia, aksi mereka tidak sepengetahuan
aparat dan lebih sebagai aksi provokasi dan menebar ancaman.
Untuk itu, Gus Yaqut berharap agar kasus pengepungan rumah
Mahfud MD ini segera diusut tuntas dan meminta kepolisian untuk tidak gentar
karena jika dibiarkan cara-cara preman seperti ini akan menjadi preseden buruk
dalam praktik demokrasi di Indonesia.
"Jika tidak suka atas kebijakan, misalnya, salurkanlah
dengan cara yang benar. Bisa dialog atau gunakan jalur hukum. Apalagi kita ini
orang beradab, jangan pakai cara jalanan seperti itu," kata Gus Yaqut.
Seperti diketahui, Selasa siang sekitar pukul 13.45 WIB,
rumah Mahfud MD di Pamekasan tiba-tiba digeruduk ratusan orang yang datang
dengan menumpang beberapa truk.
Di depan rumah Mahfud, massa sempat berorasi sebelum dengan
cepat dihalau oleh polisi. Sebelum mengepung rumah orang tua Mahfud, massa
telah mendatangi Mapolres Pamekasan.
Dalam orasinya, massa meminta agar pemimpin Front Pembela
Islam (FPI) Rizieq Shihab tidak dijadikan tersangka.