“Setelah diplomat Jerman, kemungkinan Kedutaan Turki akan
mendatangi markas FPI di Petamburan III,” kata pengamat kebijakan publik kepada
suaranasional, Sabtu (19/12/2020).
Kata Amir Hamzah, kedatangan Kedutaan Turki ke Markas FPI
belum bisa ditentukan tanggal kepastiannya namun kasus meninggalnya enam
pengawal Habib Rizieq Syihab (HRS) mendapat perhatian dari pemerintah Recep
Tayyib Erdogan. “Ke depannya bukan hanya Kedutaan Jerman dan Turki yang
mengunjungi markas FPI tapi kedutaan negara lain,” jelasnya.
Amir Hamzah mengatakan, rencana kedatangan diplomat Turki ke
Markas FPI Petamburan terkait masalah solidaritas Islam dan isu Hak Asasi
Manusia (HAM). “Rencana kedatangan diplomat Turki ke Markas FPI sangat terkait
dengan negara-negara yang tergabung Organisasi Konferensi Islam (OKI),”
paparnya.
Kasus terbunuhnya enam Laskar FPI, kata Amir Hamzah akan
membangkitkan solidaritas Islam di antara negara OKI. “Bisa saja negara-negara
OKI melakukan tekanan terhadap pemerintahan Jokowi,” ungkap Amir Hamzah.
Menurut Amir Hamzah, Duta Besar itu mempunyai kedudukan luar
biasa dan berkuasa penuh. “Jadi tindakan yang dilakukan diplomat Jerman ke
markas FPI merupakan sikap resmi Pemerintah Jerman. Ini yang harus diperhatikan
pemerintahan Jokowi,” ungkapnya.
Kata Amir Hamzah, diplomat Jerman yang datang ke markas FPI
mempunyai akses intelijen. Sekretaris dalam Kedutaan Besar salah satunya
mempunyai akses intelijen.
“Intelijen Kedubes negara asing di Indonesia sudah mempunyai
informasi terkait terbunuhnya enam pengawal HRS. Ada informasi yang berbeda
dari pemerintah melalui kepolisian dengan FPI termasuk hasil investigasi
Majalah TEMPO. Jadi kedatangan diplomat Jerman ke Petamburan menunjukkan
kebenaran informasi terkait enam pengawal HRS yang terbunuh polisi dari FPI,”
jelas Amir Hamzah.