Lewat video, KH Mudzakir menyentil pihak kepolisian yang
dinilai arogan dalam menegakkan hukum terhadap 6 laskar FPI itu.
KH Mudzakir bilang, di Amerika yang bukan negara Pancasila
saja mereka sangat menghargai nyawa manusia. Satu orang tewas di tangan
kepolisian saja gempar.
“Untuk 6 nyawa yang dibunuh, tenang-tenang saja, di Amerika
sana, negara yang sama sekali tidak Islam, negara yang sama sekali tidak
pancasilais, (tapi) satu orang mati, gempar seluruh dunia, hanya satu orang
mati,” kata KH Mudzakir di video tersebut.
Dia menyayangkan kepolisian yang seolah bangga dan
mengumumkan 6 korban laskar FPI yang tewas ditembak.
“Ini 6 nyawa ditumpas, dan yang membunuh yang menumpas,
mengakui lagi, mengumumkan dengan wajah yang bengis. Apakah itu penghormatan?
apakah itu perlindungan? apakah itu pengayoman dan pelayanan kepada
masyarakat?” kata Mudzakir.
Dia menilai, smboyan kepolisian 'melindungi dan mengayomi'
hanya sebatas di bibir.
“Kalau semboyannya katanya mengayomi dan melayani
masyarakat, apakah 6 orang itu tidak tergolong masyarakat yang harus diayomi
dan dilayani?” tananya.
Dia mengatakan, Indonesia adalah negara hukum. Semua kasus
seharusnya melalui jalur hukum bukan lantas ditembak.
“Katakanlah kalau dia penjahat… katanya ini negara hukum, di
mana hukumnya? kenapa mereka itu dibantai begitu saja?” ucapnya.
Dia meminta umat Islam punya kepedulian terkait kasus ini.
Setidaknya sebagai saudara sesama kemanusiaan.
“Walaupun tidak ada hubungan keluaga, tidak ada hubungan
kerabat, tapi mereka adalah manusia, sama saja agamanya Islam atau bukan Islam
kalau mereka dibantai, disia-siakan, zalim kita membiarkannya,” tegasnya. [FIN]
[Video]