Kepala Polres Sragen AKBP Yuswanto Ardi seperti dilansir
dari Antara di Sragen mengatakan, kejadian tersebut terjadi saat kendaraan
mobil patroli hendak menyeberang dari arah timur di perlintasan KA Dukuh Siboto
RT 11 Desa Kalimacan, Kecamatan Kalijambe Sragen, pada Minggu (13/12) sekitar
pukul 23.05 WIB. Namun, tanpa sadar bersamaan KA Brantas jurusan Pasar
Senen–Blitar melaju dengan kecepatan tinggi ke arah mobil patroli. Kecelakaan
tidak dapat dihindari hingga mobil terseret kereta hingga beberapa meter.
Yuswanto Ardi menjelaskan, tiga korban menumpang mobil patroli jenis Strada triton yakni Pelda Eka Budi M., anggota TNI, Warga Desa Krikilan RT 08 Kecamatan Kalijambe, bertugas di Koramil Kalijambe. Selain itu, Aipda Samsul Hadi, bertugas di Polsek Kalijambe, warga Perum Gemolong serta Bripka Slamet Mulyono warga Solo.
Menurut kapolres, ketiga petugas tersebut sedang melakukan
operasi gabungan rutin. Saat melintas di perlintasan tanpa palang pintu KA dan
tanpa penjagaan, musibah itu terjadi.
Petugas langsung melakukan evakuasi baik korban maupun
kendaraan dilakukan hingga Senin (14/12) pukul 04.00 WIB. Untuk jenazah Bripka Slamet
dan Aipda Samsul sudah berhasil dilakukan evakuasi. Sedangkan Pelda Eka Budi
masih dalam tahap pencarian.
Kapolres mengatakan, petugas masih melakukan upaya susur
sungai untuk mencari satu korban yang belum ditemukan pagi ini (14/12). Sebab,
ada kemungkinan Pelda Eka Budi jatuh ke sungai dekat lokasi kejadian. Namun,
medan cukup sulit dan sempit. di atas jembatan dan bawah ada sungai dengan arus
air yang cukup deras.
Pihaknya juga melakukan koordinasi bersama PT Kereta Api
Indonesia (KAI) daerah DAOP VI untuk pengamanan jalur perlintasan kereta api.
Kapolres mengatakan, kejadian tersebut segera berkoordinasi
dengan PT KAI untuk memberi perhatian lebih perlintasan kereta api. Sebab,
selama ini penjagaan tanpa palang pintu dilakukan secara informal atas dasar
sukarela dari masyarakat. ”Hal ini sangat berbahaya,” ujar Yuswanto Ardi.