Dalam rekaman pesan suara tersebut terdengar seseorang yang
diduga sebagai laskar mengatakan bahwa kendaraan yang ia tumpangi sedang
dikepung oleh tiga mobil. Ia juga menyebutkan plat nomor tiga mobil tersebut
yakni PWQ (seri belakang), KJD (seri belakang) dan K (seri depan).
“Assalamu’alaikum abangda kita sedang mengarah ke Bandung.
Sebab ini orang sudah gila nih tiga mobil PWQ, KJD, sama plat K, ini udah
belajar gila nih dia udah mepet-mepetin kita. Tapi kita sudah berusaha masuk
tol arah ke Bandung,” demikian penggalan rekaman suara itu.
Adapun Munarman mengatakan, bahwa pesan suara tersebut benar
adanya. Ia menyatakan, suara tersebut merupakan detik-detik sebelum enam laskar
tewas ditembak.
“Itu suara anak-anak laskar pengawal IB HRS (Imam besar
Habib Rizieq), saat detik-detik dikepung oleh tiga mobil, ditangkap, diculik
lalu dibawa ke suatu tempat untuk dibantai,” kata Munarman kepada Suara.com,
Selasa (8/12/2020).
Munarman sangat yakin jika enam laskar yang tewas itu
sengaja diculik lalu dibantai di tempat lain.
Kendati begitu, ketika ditanya pesan suara tersebut
disampaikan atas nama korban yang mana, Munarman mengaku tak hafal suara satu
per satu. Ia hanya mengklaim kalau pesan suara tersebut merupakan salah satu
laskar yang ditembak.
“Saya tidak hafal suaranya yang itu dari salah satu yang
enam (tewas ditembak mati),” tandasnya.
Sementara itu, Polda Metro Jaya menegaskan, tidak merekayasa
penyerangan yang diduga dilakukan laskar khusus pengawal Habib Rizieq Shihab
terhadap anggota polisi di Jalan Tol Jakarta – Cikampek, Senin (7/12/2020) dini
hari.
Dalam peristiwa tersebut, sebanyak enam pengawal khusus
Habib Rizieq tewas ditembak diduga karena menyerang polisi.
Polisi sendiri mengklaim mengantongi barang bukti berupa
voice note atau rekmanan suara, yang berisi percakapan antara anggota laskar
khusus saat peristiwa tersebut terjadi.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes
Tubagus Ade Hidayat mengatakan, berdasar bukti voice note itu diketahui bahwa
rombongan laskar khusus Rizieq sejatinya telah mengetahui mereka tengah diikuti
oleh kendaraan mobil polisi.
Kendati begitu, mereka dituding tetap melakukan upaya
penyerangan dengan mencoba memepet kendaraan milik anggota polisi.
“Voice note itu, bagaimana ceritanya, sudah sangat diketahui
oleh yang bersangkutan (laskar khusus), bahwa itu anggota kita dan kemudian
tetap dilakukan upaya-upaya penyerangan oleh pihak mereka. Itu nyata dan tidak
dikarang-karang, terlihat, terdengar di dalam voice note tersebut. Itu
fakta-faktanya,” kata Tubagus di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12/2020).
Berikut transkrip pembicaraan diduga pengawal Habib Rizieq
sebelum penembakan terjadi:
“Siap siaga siap siap meluncur.”
“Akses apa sudah meluncur posisi dimana?”
“Mobil putih POI depan kita, silver, silver, Mobilio
silver.”
“Mobilio silver plat belakang POI 1542 POl ini ada di depan
kita.”
“Bikin sayap kanan kiri.”
“Ini sebelah kiri ane lagi pantau ya ini ane kedepan dikit.”
“KJD mobil kedua.”
“Chevrolet maju.”
“Avanza hitam tubruk aja tadi plat nomer tadi.”
“KJD juga ikutin tadi siang kan avanza item itu dia rolling
malam ini KJD kita uber 3 itu 3 hari infonya.”
“Udah kalau ketemu tutup aja.”
“Udah maju ke depan duluan stand by aja dibelakang hati-hati
mobil-mobil ngebut tadi ada yang mau masuk ke depan.”
“Xpander abu-abu dari siang itu ikutin sekarang nih ada
dibelakang nih.”
“Waspada pantau aja dulu jangan ambil tindakan nanti
bilamana ambil tindakan nunggu komando.”
“Pada waspada.”
“Mobil sedan siapa tuh?”
“Aman-aman.”
“Pelan-pena jangan mepet.”
“Total 3 mobil lebih yang udah kebaca POI, PQI, dua itu udah
gambar di perumahan yang 1739 itu ngikut bang avanza item itu, ngikut kita KJD
juga ikut yang tadi siang.”
“Xpander abu-abu pantau terus.”
“Siap, siap, lagi dilacak.”
“Perintah dari pamdal, itu belakang mobil habib hanif itu
provos anak-anaknya Bang Eko semua tenang di belakang entar ngekor.”
“Pepet aja terus alangin jalur dia jangan sampai dia tahu.”
“Pepet terus kalau bisa pelanin mobil, pept ikutin terus
nanti menjauh.”
“Depan ada truk tahan aja tuh kiri kanan mobil belakang
gimana laju mobil yang untit kita.”
“Bon minta nomor, fortuner item KJL B 28 KJL maju kebelakang
MSQ.”
“Intruksi pamdal dong ada mobil masuk hitam dua, mepetin
Habib Hanif dia keluar mohon pamdal intruksi kalau ane sikat ane sikat pamdal.”
“Gunting kalau ada yang mau masuk ke area depan.”
“Fortuner KJL keluar dia berdua mobil hitam dua2nya mobil
item dia keluar area keluar tol.”
“Tutup jangan sampai masuk dia dipepet aja biar dia agak
menjauh jangan kasih masuk pokoknya yang paling belakang intinya menghalangi
laju dari pada kendaraan-kendaraan yang menguntit hindari jangan sampai mereka
mendekat.”
“Bon.”
“Kita sampai KM pantau terus samping kanan mobil habib tutup
jangan sampai masuk dulu.”
“Di belakang mobil ente ada rombongan bukan?”
“Don dibelakang mobil ente rombongan kira kayaknya tuh don
kesamping mobil habib.”
“Oke cakep.”
“Ente belakang MS aja jangan ikutin ane.”
“Ane udh digetarin makannya ngikutin ane nih kalau target
dua itu dari perumahan dia udh ngenalin ane chevrolet kita udh dibaca makanya
dia dibelakang ane mulu yang tadinya 2 mobil item gangguan tadi tuh
pengalihan.”
“Gak tu aja bang odon.”
“Monitor odon madun tolong masukin bang bejo dan egi biar
komunikasi ane jadi 1 pintu biar gampang.”
“Ok bon kalau gitu sudah jelas ente gimana caranya halangi
laju dia supaya jauh dari kita biarin ente lambat begitu masuk halangin.”
“Di belakang mobil madun rombongan mungkin mau nyalip ya di
belakang mobil madun.”
“Plat H.”
“Bang odon masukin 2 nomor biar 1 pintu biar gak kegegog.”
Bagaimanapun caranya kendaraan belakaang menghambat laju
kendaraan yang menguntit. Bila alamatnya kita terpisah kita langsung kirim yang
penting kalian jangan sampai yang menguntit dekat dengan rombongan utama,
halangi terus pepet jangan sampai halangi kita.”
“Dari monitor jangan ikut barisan di rombongan bikin sistem
mecah aja daf kalau misalnya ada masuk rombongan pepet pokoknya jangan masuk
rombongan.”
“Masukin tuh admin.”
“Ini ane paling belakang bang beni mobil ane paling belakang
rombongan rada lumayan jauh tapi masih kepantau depan ane mobil Bang Aang.”
“masukan-masukan.”
“Monitor Bang Egi berkabar lewat group aja ya voice aja.”
“Siap, siap, komandan.”
“Singkirin di belakang ane.”
“D 1XX7 KSP depan ane nih.”
“Siap-siap di depan ane itu innova putih pepet.”
“Mobil Kak Haidah ada dibelakang ya.”
“Ane dibelakang mobil Kak Haidah dia paling belakang banget
paham maksudnya buat pengalihan juga.”
“Tapi di dalamnya sepi bang.”
“Ini saya B 1234 rc.”
“Tolong disampaikan pangda itu mobil rombongan Bang Eko ke
tol kurang memadai tolong dikondisiin.”
“Ente bantuannya kan dibelakang.”
“Tinggal aja yang penting ogut yang back-up sekarang bisa
selamat aman.”
“Masalahnya kita nunggu e toll bagaiamana objek yg kita
kawal ini bahaya tinggal aja dulu.”
“Tolong diinfoin ke rombongan mobil bang eko gitu aja ini
biar jadi fokus juga.”
“Bang eko.”
Egi ambon gimana mobil yang menguntit a sudah jauh dari
rombongan? Untuk mobil-mobil itu udah tersingkirkan alhamdulilah steril.”
Posisi mobil yang belakang masih jauh ini belum terpantau
tapi masih ada mobil yang aneh-aneh nih.”
“1739 PWQ avanza item yang ada di perumahan dia nempelin aja
terus PWQ masih ekor ke kita masih nyalip.”
“Waspada saja sekiranya ada kendaraan yang memang mencurigai
andai kata perlu dijauhkan jauhkan.”
“Bon hindarkan bon jauhkan.”
“PWQ di depan kita, ane jaga dibelakang belakang udek item
coba halangi laju mereka jangan sampai ikuti.”
“Siap-siap sudah disalip.”
“Steril alhamduliah.”
“Posisi mobil yang belakang belum terpantau tapi masih ada
mobil yang aneh aneh.”
“1739 PWQ di perumahan, tempelin aja terus. PWQ, masih
ngekor kita.”
“Waspada saja sekiranya ada kendaraan yang dicurigai.
Dijauhkan, jauhkan.”
“Jauhkan bon, jauhkan bon.”
“PWQ di depan kita.”
“Bang udah ane, jaga yang belakang, ane jaga yang belakang
yang belakang masih ikutin. Bang ang item bang ang, coba jangan sampai ikutin.”
“Siap siap udah disalip.”
“Bang Egi belakang mobil Bang Aang di depan mobil ane masih
ada PQU. “
“Belakang Avanza hitam siapa nih? Tadi dia sebelah kanan.”
“Pokoknya nanti begitu keluar pintu tol mobil satu dua
dibelakang pengawal gimana caranya halangi lagi mobil mereka. Untuk nanti
nyusul alamat kan sudah jelas kirim sama madip tinggal ikutin aja google
mapnya.”
“Dia ngikutin juga KJD ikutin PWQ ikutin.”
“Nanti halanginnya di pas keluar tol aja. Gimana caranya
tertinggal jauh jangan sampai ikutin keluar tol. Semaksimal mungkin jauhkan
dari rombongan. Mobil satu halangi kita turun nanti menyusul ikutin aja google
map. Nanti nyusul di keluar tol.”
“KJD 1978 disamping kita.”
“Izin bang odong meninggalkan pantauan dari kaida ane mau
bantu bang anto bang edi, habib hanif tolong dipantau.”
“Di belakang ajak muter muter aja dulu.”
“Itu PWQ sama KCD dua duanya dari Sentul.”
“Ini KCD disamping ane, sekarang gak ada. Nih ada
dibelakang. Ente pepetin aja dibelakang bawa muter muter.”
“Dia ikutin dari tol. Bilamana susah dihalangi nanti begitu
keluar tol gimana caranya jangan sampai ikutin kita. Halangi. Nanti biar
dihalangi jalur masih lurus dia gak bakal ikutin. Oke ikutin aja dibelakang
rombongan nanti begitu di tol halanginnya. Tetap gak bisa mereka akan ikutin.
Tolong jangan sampai ikutin.”
“Siap siap.”
“Dur monitor dur.”
“Mobil MX apa masih dibelakang kita, belakang mobil kita
siapa ane gak jelas nih posisi gelap soalnya.”
“Belakang mobil tetap MS ane tetap dibelakang MS. Dibelakang
gimana caranya gak ada yang ikutin.”
“Siap siap.”
“Rombongan ditutup jangan sampai ikutin kita alihkan alihkan
Egy. Ambon. Jaga jaga di pintu tol halangin gimana caranya. Mobil kalian gimana
caranya.”
“Oke siap siap izin lepas rombongan ane mau alih alihin sama
Denma alihin kita lepas rombongan dulu aja nanti kita minta share loc aja siap
kaka laksanaka siap siap.”
“Bang Ambon ane di belakang PKU.”
“Depan mobil siapa bang Odon item, item.”
“Yang dua biji gak keliatan lagi yang dua biji KCD sama PWQ
gak keliatan ane liat di belakang kaga liat nih. Di mana nih.”
“Takut dia ada orang juga di sini. Standby orang sini.”
“Sarkopi sarkopi.”
“Memastikan kalau memang ada kendaraan yang langsung jemput
bola. Dari Sentul mungkin ada kenalan jemput bola pintu keluar tol tolong
dikonfirmasi.”
“Ge ane tunggu instuksi Ge Allah deh ya Pangda nurunin
instruksi ane sikat Huwallahu deh bener. Bang Ambon pelanin biarin Provost aja
maju. Ente mundur.”
“Udah maju bang udah maju.”
“PWQ masuk PWQ, bang odong, bang egi monitor.”
“Ente agak pelanan bang, Pangda disuruh ama Habib Hanif kita
pelan pelan aja. Siap 86 mainkan goyang goyang euy. Bang Ang lagi nyupir ane di
belakang ente.”
“PWQ halangin jangan sampai pisah lagi dia. Bang Ambon agak
ke kiri agak ke tengah biar gak bisa nyalip dia bang. 86 86 tutup abis.”
“KCD sudah nyodok Piter halangi Piter terus bang Ambon agak
pelan, kita sebelah kiri dan ente sebelah kanan.”
“Monitor bang Egy kita diajak bang Aang muter-muter Alang
yo. Kita ambil kiri.”
“Mau gocek dulu gak nih, mumpung udah jauh nih mobil Pangda.
Udah ke mana kita ke mana aja. Yang penting orang itu masih ikutin kita.”
“Egy bawa pelan aja dia masih ikutin kita. Dia kena
hambatan. Kasihan, kita tungguin. Kita bikin pusing dulu dari mobil habib.”
“Bang Odon ane ambil lurus yang target penting aman. Yang
penting Paus sampe lokasi dengan tenang. Ane muter-muter dulu ampe kirdun dua.
Dua mobil kirdun dongo.”
“Diulang bang Odon gak kedengaran. Kita udah cabut jadi
jalur ya. Tutup aja speak aja ikutin kita terus.”
“Ikutin kita nihbmau kemana bang ondon tolong bang Odong
bilang sama Pangdan konfirmasi sama wali karawang ada wali monitor bang odon
cari solusin.