Sindiran tersebut disampaikan oleh Sujiwo melalui akun
Twitter miliknya @sudjiwotedjo.
Ia mengunggah foto saat sedang melakukan perjalanan dari
Jakarta menuju ke Makassar dengan menaiki pesawat kelas bisnis.
Sujiwo tampak menikmati perjalanan. Ia terlihat tiduran di
kursi pesawat yang bisa diatur sebagai kasur.
Sujiwo bercerita, perjalanannya menaiki maskapai plat merah
garuda Indonesia merupakan undangan dari Bank Indonesia Sulawesi Selatan.
"Untuk hidup enak, kamu enggak harus jadi buzzer yang
kerjanya membolak-balik fakta," kata Sujiwo, Selasa (22/12/2020).
Menurut Sujiwo, seseorang bisa hidup dengan makmur tanpa
harus membolak-balikan fakta seperti apa yang dilakukan para buzzer.
"Tanpa membolak-balikkan fakta, kamu juga bisa
makmur," ungkapnya.
Sujiwo menilai, kunci dari sebuah kemakmuran adalah memiliki
otak yang digunakan untuk berpikir dan berusaha.
Bukan menggunakannya untuk membolak-balikan fakta sehingga
mengaburkan kebenaran.
"Kamu hanya harus punya otak," ucapnya.
Dalam cuitan terpisah, Sujiwo mengaku kesal dengan ulah para
buzzer yang telah menyerangnya.
Belum lama ini, Sujiwo melalui akun Twitter miliknya
mengusulkan agar Presiden Joko Widodo melakukan syuting saat divaksin Covid-19.
Ia mengusulkan proses pengambilan gambar dilakukan
menggunakan satu kamera tanpa editing sebagai bukti Jokowi menjadi orang
pertama yang divaksin.
"Bila berita ini benar, salut mas @jokowi. Usul: untuk
menghindari ada yang tidak percaya, apalagi sinis dll, syutingnya satu kamera,
tidak ada editing, one shoot taping dari penyedotan vaksin di botol sampai
suntikan dan tayangnya pakai timer. Kalau saya sih percaya, mas," cuit
Sujiwo pada 16 Desember lalu.
Namun, cuitan Sujiwo tersebut justru dipelintir oleh buzzer
dan diviralkan oleh akun-akun robot binaan para buzzer.
"Enggak marah, cuma kasihan saja kok sampai segitunya
cari duit. Aku ngetwit panjang lebar soal rekaman vaksinasi Jokowi, tujuannya
justru menghindarkan beliau dari fitnah. Konteks panjang lebar itu dihapus lalu
diprokontrakan dengan pak Jokowi dan diviralkan oleh akun-akun robot,"
ungkapnya.