"Tim juga sedang mendalami informasi dan mengumpulkan
fakta-fakta dari pihak langsung. Termasuk, menggali keterangan dari FPI secara
langsung yang saat ini sedang berlangsung," ujar Komnas HAM melalui
keterangan persnya yang dipublikasi lewat akun Twitter mereka, @KomnasHAM, pada
Selasa 8 Desember 2020.
Usai Komnas HAM terjun menyelidiki kasus tewasnya enam
anggota laskar FPI, langsung mendapat serangan.
Komnas HAM dituding sebagai boneka Cendana.
Narasi yang beredar liar di sosial media oleh para buzzer
tersebut menyebutkan salah satu komisioner Komnas HAM dekat dengan keluarga
Cendana dan ditampilkan pula sebuah foto bersama Tommy Soeharto.
Komnas HAM mengklarifikasi bahwa narasi tersebut hoaks.
"Berita dan foto tersebut tidak benar. Pria yang diberi
lingkaran merah dalam foto tersebut bukan Ketua Komnas HAM RI Ahmad Taufan
Damanik," kata Komnas HAM dalam akun Twitter mereka, Kamis (10/12/2020).
Disebutkan pula, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik tidak pernah bertemu atau berfoto bersama dengan anggota keluarga Cendana dalam kesempatan apapun.
Itulah sebabnya, Komnas HAM mengimbau agar masyarakat tidak
terpengaruh atau ikut menyebarluaskan berita bohong dan menyesatkan tersebut.
Komnas HAM RI, katanya, akan selalu bekerja berdasarkan
mandat Undang-Undang, dalam hal ini UU Nomor 39 Tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia dan bekerja tidak dalam kaitan
dengan kelompok politik manapun, tapi semata-mata untuk tegaknya hukum yang
berlandaskan prinsip hak asasi manusia.
Klarifikasi dari Komnas HAM tersebut waktunya berbarengan
dengan ketika mereka sedang melakukan penyelidikan terhadap kasus penembakan
terhadap enam laskar FPI.
Komnas HAM melalui tim pemantau dan penyelidikan saat ini
sedang melakukan penyelidikan.
Tim telah melayangkan surat panggilan untuk permintaan
keterangan kepada Direktur Utama PT. Jasa Marga dan Kapolda Metro Jaya.
Sebelumnya, tim telah melakukan permintaan keterangan
berbagai pihak, antara lain FPI, saksi, keluarga korban serta masyarakat.
Tim juga melakukan pemantauan lapangan secara langsung dan
sedang memperdalam TKP.
Permintaan keterangan ini guna melengkapi berbagai informasi yang telah didapat dan sedang didalami, kata komisioner pemantauan dan penyelidikan M. Choirul Anam
Komnas HAM Republik Indonesia memberikan klarifikasi resmi sebagai berikut:
— HAM untuk Semua! (@KomnasHAM) December 10, 2020
1. Berita dan foto tersebut TIDAK BENAR
2. Pria yang diberi lingkaran merah dalam foto tersebut bukan Ketua Komnas HAM RI Ahmad Taufan Damanik
2/4
Komnas HAM RI akan selalu bekerja berdasarkan mandat Undang-Undang, dalam hal ini UU No. 39 Tahun 1999 ttg Hak Asasi Manusia dan bekerja tidak dalam kaitan dengan kelompok politik manapun, tapi semata-mata untuk tegaknya hukum yang berlandaskan prinsip hak asasi manusia.
— HAM untuk Semua! (@KomnasHAM) December 10, 2020
4/4